Friday, January 4, 2008

RAMUAN AJAIB

“Kebahagiaan anda tumbuh berkembang manakala anda membantu orang lain. Namun, bilamana anda tidak mencoba membantu sesama, kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman, harus disirami setiap hari dengan sikap dan tindakan memberi.” (J. Donald Walters)

Seorang wanita yang baru mengalami kematian anaknya, menemui seorang pendeta dan bertanya, "Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?"



Sang pendeta tidak berusaha berargumentasi dengan wanita tersebut atau mengusirnya karena permintaan yang tidak masuk akal itu. Akan tetapi dia berkata kepada wanita tersebut, "Carilah sebuah jamur dari rumah yang tidak mengenal kesedihan. Setelah kamu menemukan benda itu, kita bisa sama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan putramu." Setelah mendengar tentang hal itu, wanita itu segera berangkat mencari jamur yang dimaksud.

Dia tiba di depan sebuah rumah mewah, mengetuk pintu, dan berkata, "Saya mencari sebuah rumah yang tidak pernah mengenal kesedihan. Apakah ini tempatnya? Hal ini sangat penting bagi saya."

Pemilik rumah itu menjawab, "Kamu jelas datang ke rumah yang salah," dan mulai bercerita tentang tragedi yang pernah dialami keluarganya. Mendengar cerita sedih dari si pemilik rumah, wanita tersebut berpikir, "Siapa yang bisa membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?" Maka dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghibur pemilik rumah itu. Setelah si pemilik rumah merasa lebih baik, wanita itu berangkat lagi mencari ke rumah berikutnya.

Tetapi kemana pun dia pergi, dia selalu menemukan kesedihan. Wanita itu akhirnya terlibat dalam upaya menghibur semua orang yang dikunjunginya dan melupakan misinya yang semula, tanpa menyadari bahwa dia telah berhasil mengusir rasa sedih dari dirinya.

Inspirasi :

Yeah, kamu pasti nanya, bukannya malah nambah pikiran ngeliat orang lain sedih, padahal kitanya lagi sedih juga?

Sebagian besar manusia merasakan kesedihan karena merasa tidak berguna dan tak sanggup berbuat apa-apa. Pemicunya bisa dari kejadian-kejadian traumatis seperti kehilangan anggota keluarga yang dicintai, dilecehkan teman dan lain-lain. Artinya mereka kehilangan rasa berarti dalam hidupnya. Jika ini yang kamu rasain, cobalah mencari di daftar kamu, seorang teman, keluarga atau siapa aja yang menurut kamu memiliki motivasi lebih, dan sekiranya mau membaginya dengan kamu. Kemudian, temui mereka atau jika mereka bukanlah tipe seorang konselor cobalah sehari saja mengikuti kegiatan mereka. Ini akan menyuntikkan sedikit semangat pada jiwa kamu yang sedang terpuruk.

Segera setelah semangat itu terbersit di hati, bahwa kamu gak bakalan hancur oleh masalah, bahwa kamu cukup tangguh untuk menghadapinya, bahwa kamu dilahirkan ke dunia bukan untuk tersia-sia, segera lanjutkan ke langkah berikutnya, AMBIL TINDAKAN. Perhatikan sekelilingmu, temukan seseorang yang membutuhkan bantuan. Tidak, tidak perlu mencari orang-orang yang menyimpan permasalahannya, dan membantu mereka, kayak ngasih saran, kalo kamu emang ngerasa belum mampu. . Ato , simpelnya, kamu ngedengerin curhatan temen sendiri, itu juga udah membantu banget buat mereka. Or, Dekati saja orang-orang dengan masalah nyata. Sulitkah? Apakah ga ada pengemis atau anak jalanan di sekitar tempat tinggal kamu. Berikan sedikit hadiah buat mereka, atau yang biasa disebut sedekah. Kemudian rasakan betapa kamu masih berguna, betapa kamu tu memiliki arti di dunia ini. Buktinya kamu ditunjuk Allah buat jalan rezeki mereka. Eh, kelupaan, senyuman juga udah sebuah kebaikan lho, dan perhatiin aja, abis senyum, lihat balasan apa yang kamu dapatkan dari orang yang disenyumin, mereka senyum juga kan? Itu bisa biokin hati kamu lebih lega lagi. Get some time for relax.

Mau yang lebih hebat lagi? Orang-orang besar senantiasa menyembunyikan apa yang mereka lakukan, apa yang disebut rendah hati. Jadilah malaikat di bumi. Bagaimana? Dengan menyimpan semua perbuatan baik kita, ga menunggu ucapan terima kasih, gak nyeritain pada siapapun, dan biarkan hanya Allah yang tahu. Rasakan kembali betapa besarnya kamu, betapa luar biasanya kamu, kamu adalah malaikat di dunia ini. Membantu seseorang tanpa mereka tahu. Masih ingat bukan cerita Umar bin Khattab yang membantu rakyatnya yang miskin dengan memanggul sendiri karung-karung beras dan kurma? Tanpa sedikit pun memberitahukan bahwa beliau adalah seorang khalifah. Kamu sedang menuju pada tahapan ini. Kamu menuju Umar, kamu bakal sehebat Umar.

Lewatilah setiap tahapan ini dengan baik dan rasakanlah, sekali lagi, betapa kamu tu masih berguna di dunia ini. Masih banyak yang kamu bisa lakukan untuk sesama. KAMU BELUM SELESAI!!!. Masih banyak tugas penting yang harus kamu selesaikan. Masih banyak pesan bahagia yang harus kamu kirimkan pada orang-orang di dunia ini.

Kebaikan itu seperti minyak wangi yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga orang-orang yang berada di sekitar si pelaku kebaikan. Bahkan manfaat psikologisnya konon lebih manjur dari obat-obatan pabrik sekali pun. Segelas air yang disedekahkan seorang pelacur kepada seekor anjing membuahkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.

Tahu gak sih, bahwa obat dari kesedihan, adalah dengan memberikan lebih banyak kebahagiaan kepada orang lain. Dengan membahagiakan lebih banyak orang akan mendorong diri kita sendiri untuk turut berbahagia. Dengan memperhatikan penderitaan dan kesedihan yang dirasakan oleh orang lain, tentunya kamu akan menemukan ada ribuan orang yang lebih menderita daripada dirimu sendiri. Dan itu akan mendorong optimisme yang lebih besar terhadap arti kehidupan. Yaitu berbagi!

Oh ya, sekali lagi ya, buat kamu yang sedih ga ketulungan, You’r not alone! Dan kamu bisa membuat perbedaan bagi dunia ini.

Pada 1894, Presiden Royal Society, Lord Kelvin, memprediksikan bahwa radio tidak memiliki masa depan. Lima tahun kemudian sebuah pabrik radio mulai beroperasi. Hari ini, ada lebih dari satu milyar radio di seluruh dunia, dilayani oleh lebih dari 33.000 stasiun radio di seluruh dunia.


No comments:

Post a Comment