Tuesday, April 29, 2008

Juventus Face the Champions League

Now it can be said: “mission accomplished”. Juventus are back in the Champions League. With three League games still to go, the Bianconeri have guaranteed access at least to the preliminary stages, and could even get to second place, which would mean entering the main competition directly.Juve only needed one point; against Lazio they got all three. The match was already over after just 33 minutes, with four goals scored by Chiellini, Camoranesi, Del Piero and Trezeguet. The final result was 5-2, with Lazio’s Bianchi and Siviglia (later sent off) avoiding an even more humiliating defeat and Chiellini scoring his second goal, just like last year in the celebratory Arezzo game when he got two. This must be another sign of fate.Ranieri's team's masterpiece is accomplished, a masterpiece begun in August and that could give even more joy up to the 17th of May (the day when the last game against Sampdoria is scheduled), such as the top scorer award, with Trezeguet (19 goals) and Del Piero (18) battling Genoa's Borriello for first place.

Sunday, April 20, 2008

Ranieri: I liked the team's mentality


The Champions League with Juventus and getting a call-up for the European Championships: these have been Alessandro Del Piero's seasonal objectives for months. Along the way, with each passing Sunday, and with each goal, the Captain has found another one: the League top scorer award. He's scored 17 so far in the League (his Serie A total is 151!), one less than Trezeguet and two less than Borriello, currently in top position.Del Piero keeps making the difference, even at 33, keeping all Juve fans very happy indeed: «We're very pleased. Thanks to this win we really are very close to achieving a great result. We're almost there, we only need to keep focused a little longer and it would mean a lot to us, for all that we've done. I'm obviously happy about my own performance, I always work to do the best I can and sometimes I succeed, like today, other times I don’t».


source: juventus.com

Del Piero: Close to a great result


The Champions League with Juventus and getting a call-up for the European Championships: these have been Alessandro Del Piero's seasonal objectives for months. Along the way, with each passing Sunday, and with each goal, the Captain has found another one: the League top scorer award. He's scored 17 so far in the League (his Serie A total is 151!), one less than Trezeguet and two less than Borriello, currently in top position.Del Piero keeps making the difference, even at 33, keeping all Juve fans very happy indeed: «We're very pleased. Thanks to this win we really are very close to achieving a great result. We're almost there, we only need to keep focused a little longer and it would mean a lot to us, for all that we've done. I'm obviously happy about my own performance, I always work to do the best I can and sometimes I succeed, like today, other times I don’t».


source: juventus.com

Saturday, April 19, 2008

Cermin yang Terlupakan

”Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya.” (Alexander Pope)

Pada suatu ketika, sepasang suami istri, mereka adalah keluarga Johan, menjual barang-barang bekas yang tidak mereka butuhkan lagi. Suami istri ini sudah setengah baya, dan anak-anak mereka telah meninggalkan rumah untuk hidup mandiri. Sekarang waktunya untuk membenahi rumah, dan menjual barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi.

Saat mengumpulkan barang-barang yang akan dijual, mereka menemukan benda-benda yang sudah sedemikian lama tersimpan di gudang. Salah satu di antaranya adalah sebuah cermin yang mereka dapatkan sebagai hadiah pernikahan mereka, dua puluh tahun yang lampau.



Sejak pertama kali diperoleh, cermin itu sama sekali tidak pernah digunakan. Bingkainya yang berwarna biru laut membuat cermin itu tampak buruk, dan tidak cocok untuk diletakkan di ruangan mana pun di rumah mereka. Namun karena tidak ingin menyakiti orang yang menghadiahkannya, cermin itu tidak mereka kembalikan.

Demikianlah, cermin itu teronggok di loteng. Setelah dua puluh tahun berlalu, mereka berpikir orang yang memberikannya tentu sudah lupa dengan cermin itu. Maka mereka mengeluarkannya dari gudang, dan meletakkannya bersama dengan barang lain untuk dijual keesokan hari.

Penjualan mereka ternyata mendapat banyak peminat. Halaman rumah mereka penuh oleh orang-orang yang datang untuk melihat barang bekas yang mereka jual. Satu per satu barang bekas itu mulai terjual. Perabot rumah tangga, buku-buku, pakaian, alat berkebun, mainan anak-anak, bahkan radio tua yang sudah tidak berfungsi pun masih ada yang membeli.

Seorang lelaki menghampiri Bu Johan. "Berapa harga cermin itu?" katanya sambil menunjuk cermin tak terpakai tadi. Bu Johan tercengang.

"Wah, saya sendiri tidak berharap akan menjual cermin itu. Apakah Anda sungguh ingin membelinya?" katanya.

"Ya, tentu saja. Kondisinya masih sangat bagus." jawab pria itu.

Bu Johan tidak tahu berapa harga yang pantas untuk cermin jelek itu. Meskipun sangat mulus, namun baginya cermin itu tetaplah jelek dan tidak berharga.

Setelah berpikir sejenak, Bu Johan berkata, "Hmm ... anda bisa membeli cermin itu untuk seribu rupiah."

Dengan wajah berseri-seri, pria tadi mengeluarkan dompetnya, menarik selembar uang seribu rupiah dan memberikannya kepada Bu Johan.

"Terima kasih," kata Bu Johan, "Sekarang cermin itu jadi milik Anda. Apakah perlu dibungkus?"

"Oh, jika boleh, saya ingin memeriksanya sebelum saya bawa pulang." jawab si pembeli.

Bu Johan memberikan ijin, dan pria itu bergegas mengambil cerminnya dan meletakkannya di atas meja di depan Bu Johan. Dia mulai mengupas pinggiran bingkai cermin itu. Dengan satu tarikan dia melepaskan lapisan pelindungnya dan muncullah warna keemasan dari baliknya. Bingkai cermin itu ternyata bercat emas yang sangat indah, dan warna biru aqua yang selama ini menutupinya hanyalah warna dari lapisan pelindung bingkai itu! "Ya, tepat seperti yang saya duga! Terima kasih!" sorak pria itu dengan gembira.

Bu Johan tidak bisa berkata-kata menyaksikan cermin indah itu dibawa pergi oleh pemilik barunya, untuk mendapatkan tempat yang lebih pantas daripada loteng rumah yang sempit dan berdebu.

Inspirasi :

Kisah ini menggambarkan bagaimana kita melihat hidup kita. Terkadang kita merasa hidup ini membosankan, tidak seindah yang diinginkan. Kita melihat hidup berupa rangkaian rutinitas biasa yang harus dijalani. Bangun pagi, pergi sekolah, pulang sore, tidur, bangun pagi, pegi sekolah, pulang sore, tidur. Itu saja setiap hari.

Sama halnya dengan Bapak dan Ibu Johan yang hanya melihat plastik pelapis dari bingkai cermin mereka, sehingga mereka merasa cermin itu jelek dan tidak cocok digantung di dinding. Padahal di balik lapisan itu, ada warna emas yang indah.

Padahal di balik rutinitas, ada banyak hal yang dapat memperkaya hidup kita. Setiap saat yang dilewati, hanya bisa kita alami satu kali seumur hidup. Setiap detik yang kita jalani, hanya berlaku satu kali dalam hidup kita. Setiap detik adalah pemberian baru dari Tuhan. Akankah kita menyia-nyiakannya dengan terpaku pada rutinitas? Akankah kita membiarkan waktu berlalu dengan merasa hidup kita tidak seperti yang kita inginkan?

Ngubah gaya tu bisa dengan lanhgkah-langkah :

1. Nyatakan dengan jelas, apa yang sebenarnya kamu inginkan.

”Aku ingin menjadi orang yang lebih sabar!” ”Aku ingin mencapai berat badan 62 kg!” ”Aku ingin mendapatkan nilai A dalam mata kuliah Biologi!” Soalnya banyak orang yang merumuskan perubahan mereka dengan ngambang. Ingin lebih baik! Ingin lebih gemuk! Ingin lebih pintar! Tapi ga jelas targetnya. Akhirnya, mereka melangkah begitu lama, tapi tidak pernah sampai ke tujuannya, soalnya emang mereka ga punya tujuan.

2. Jadikan perubahan itu suatu keharusan.

Bayangkan kejadian jelek yang bakal terjadi kalau perubahan itu ga terjadi. Kalau nilai ga naik, kemungkinan besar wisuda molor. Kalau berat badan ga naik, jadinya susah masuk STPDN dll.

3. Waktu ga sengaja kamu ngerjain kebiasaan lama itu, segera interupsi dan ganti dengan kebiasaan baru.

Ini salah satu cara untuk merusak rutinitas itu. Lama kelamaan rutinitas yang biasa itu bakal berkurang dengan sendirinya.

4. Ciptakan alternatif baru.

Kebiasaan-kebiasaan jelek itu bisa direduksi kalau sudah disiapkan kebiasaan pengganti. Ibaratnya iklan Aqua yang nuangin air bersih ke dalam gelas berisi air jorok. Dengan adanya kebiasaan alternatif, ibarat air bening yang mengisi gelas tersebut. Si air jorok jumlahnya ga nambah, dan akhirnya air bening tadi mampu menetralkan air jorok dan hasilnya segelas air putih. Rasulullah sering ke mesjid lewat satu jalan, kemudian pulang lewat jalan yang lainnya.

5. Praktekkan.

Lakukan kebiasaan-kebiasaan baru itu hingga menjadi sebuah karakter yang nempel di diri kita. Kapan saja, kapan ingat.

Setelah dua puluh tahun, dan setelah terlambat, barulah Bu Johan menyadari nilai sesungguhnya dari cermin tersebut. Inginkah kita menyadari keindahan hidup kita setelah segalanya terlambat? Tentu tidak. Sebab itu, marilah kita mulai mengikis pandangan kita bahwa hidup hanyalah rutinitas belaka. Mari kita mulai mengelupas rutinitas tersebut dan menemukan nilai sesungguhnya dari hidup kita.

Marilah mulai menjelajahi hidup ini, menemukan hal-hal baru, belajar lebih banyak, mengenal orang lebih baik. Mari melakukan sesuatu yang baru. Mari membuat perbedaan! Dengan suatu semangat baru untuk menjalani hidup lebih baik setiap hari.

Kepercayaan bahwa bayam dapat memberikan sumber tenaga yang besar, seperti yang dipopulerkan oleh Popeye The Sailorman, ternyata berdasarkan pada suatu kekeliruan. Kekeliruan ini muncul di tahun 1870, ketika sebuah tabel gizi yang sangat populer di Amerika, menyatakan bahwa bayam memiliki 10 kali lebih banyak zat besi dibanding sayuran lainnya. Kekeliruan ini terjadi karena salah menempatkan koma pada angka yang tertera. Dalam kenyataannya, kandungan zat besi bayam sama besar dengan sayuran lainnya.


Jalan Sukses

“Dan bahwa setiap pengalaman mestilah dimasukkan ke dalam kehidupan, guna memperkaya kehidupan itu sendiri. Karena tiada kata akhir untuk belajar seperti juga tiada kata akhir untuk kehidupan.” (Annemarie Schimmel)

Seorang anak muda berbicara dengan gurunya. Ia bertanya, "Guru, bisakah engkau tunjukkan dimana jalan menuju sukses ?"

“Uhm.....” Sang guru terdiam sejenak. Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan.

Anak muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru, "Ha! Ini jalan buntu!"

Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan, "Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru."

Kembali, Anak muda itu berbalik menemui sang guru untuk bertanya sekali lagi, "Guru, yang manakah jalan menuju sukses."

Sang guru tetap menunjuk ke arah yang sama.

Anak muda itu kembali berjalan ke arah itu lagi. Namun, yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi. Ia berpikir, ini pasti hanya gurauan. Dan anak muda itu pun merasa dipermainkan.

Emosi dan dengan penuh amarah ia menemui sang guru, "Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, bicaralah!"

Sang guru akhirnya berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu. Siapa yang bilang tembok adalah batas akhir jalan itu?”

Inspirasi :

Melihat penghalang berada di depan, adalah sebuah jalan menuju kesuksesan. Apabila kamu berhasil menghancurkan penghalang itu, itulah yang dinamakan sukses. Karena, sukses bukan berarti berjalan di jalan bebas hambatan dan menikmati laju kendaraan tanpa ada gangguan. Sukses adalah keberhasilan mengalahkan ketidakmampuan.

Untuk soal yang satu ini, kayaknya kita musti nyontek bangsa Jepang. Dengan berbagai kekurangan yang dialami negaranya setelah perang, Jepang malah mampu menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia. Dengan mengandalkan lebih dari 85 persen sumber energinya dari negara lain, Jepang masih sanggup bertahan tanpa mengalami krisis. Karena luas tanah produktif yang amat terbatas, rakyat Jepang bersaing ketat dalam pemilikan lahan. Tapi, hambatan ini justru membuat masyarakat Jepang menjadi orang yang super kreatif. Dengan lahan yang sedikit, mereka sanggup mengoptimalkannya sebagai lahan pertanian. Mereka tumbuh menjadi bangsa yang amat membenci pemborosan. Makanya, ketika banyak barang bekas di sana, ga dibiarin terbuang begitu saja, mereka jual lagi tu barang bekas ke negara-negara dunia ketiga, kayak negara kita ini.

Ketika ga lulus SPMB misalnya, itu bukan sebuah akhir dari segalanya. Ada alternatif-alternatif lain selain menembus perguruan tinggi negeri lewat SPMB. Toh orang-orang yang kuliah di perguruan tinggi negeri bukanlah sebuah jaminan bahwa mereka adalah calon-calon orang sukses di negeri ini. Masih banyak orang biasa, bahkan lulusan SD saja, tapi berhasil melebihi pencapaian seorang sarjana S3 sekali pun. Lagipula, sekarang itu perguruan tinggi negeri emang sengaja mengurangi mahasiswa yang masuk lewat jalur SPMB dengan tujuan nambah pemasukan. Maklumlah, sejak perguruan tinggi tidak mendapat dana yang memadai dari pemerintah, mereka harus pintar-pintar nyari duit buat ngebiayain berjalannya pendidikan.

Justru itulah gunanya mempersiapkan beberapa rencana dalam kehidupan. Jangan hanya bergantung pada satu rencana aja. Di cerita tadi juga kelihatan kan. Kalau kita ketemu jalan buntu, bukan berarti perjalanan tidak bisa dilanjutkan. Hanya saja, kita harus merubah rencana untuk melanjutkan perjalanan tersebut. Apakah itu manjat tembok penghalang tadi, berbalik arah, nyari jalan lain, atau lebih ekstrim lagi ngancurin tembok tersebut.

So, siapkan beberapa rencana dalam kehidupan. Soalnya ga da yang tahu apa yang bakal terjadi di kemudian hari, dan kalau seandainya semua tidak seperti yang diharapkan, setidaknya kita sudah punya rencana cadangan. Rencana cadangan juga ga berhasil, masih ada rencana cadangannya cadangan, begitu seterusnya. Dengan kata lain, ga usah kehabisan akal. Ok bro?

Kode batang (Bar codes) ditemukan oleh Bernard Silver dan Norman Woodland. Mereka menggunakan sistem pencahayaan untuk membaca sebuah set lingkaran terpusat, tetapi baru dua dekade kemudian sistem tersebut menjadi lebih praktis dengan bantuan komputer.


Katak Kecil

“Rayulah aku, dan aku mungkin tak mempercayaimu. Kritiklah aku, dan aku mungkin tak menyukaimu. Acuhkan aku, dan aku tak mungkin memaafkanmu. Semangatilah aku, dan mungkin aku takkan melupakanmu.” (William Arthur)

Pada suatu hari ada segerombol katak-katak kecil, yang menggelar lomba lari Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi. Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberi semangat kepada para peserta.

Perlombaan dimulai. Secara jujur, tak satupun penonton benar-benar percaya bahwa katak-katak kecil itu akan bisa mencapai puncak menara. Terdengar suara sorakan, "Oh, jalannya terlalu sulitttt!! Mereka TIDAK AKAN PERNAH sampai ke puncak." Atau, "Tidak ada kesempatan untuk berhasil...Menaranya terlalu tinggi...!!



Katak-katak kecil mulai berjatuhan. Satu persatu. Kecuali mereka yang tetap semangat menaiki menara perlahan-lahan semakin tinggi...dan semakin tinggi. Penonton terus bersorak "Terlalu sulit!!! Tak seorangpun akan berhasil!" Lebih banyak lagi katak kecil lelah dan menyerah.

Tapi ada satu yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan tinggi. Dia tak mau menyerah. Akhirnya yang lain berhenti dari perlombaan menaiki menara. Kecuali satu katak kecil yang terus berusaha keras menjadi satu-satunya yang berhasil mencapai puncak. Semua katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?

Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil menemukan kekuatan untuk mencapai tujuan? Ternyata... katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!

Inspirasi :

Kata bijak dari cerita ini adalah, Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis. Karena mereka mengambil sebagian besar mimpi anda dan menjauhkannya dari anda. Selalu pikirkan kata-kata bertuah yang ada. Karena segala sesuatu yang anda dengar dan anda baca bisa mempengaruhi perilaku anda!

Karena itu tetaplah berfikir positif! Dan yang terpenting, berlakulah tuli jika orang berkata kepada Anda bahwa Anda tidak bisa menggapai cita-cita! Selalu berpikir “Saya bisa!” Berikan motivasi kepada teman-teman Anda! Karena teman yang baik adalah teman yang bisa saling memberi motivasi satu sama lain.

Kata/ucapan negatif citra diri negatif

Positif citra diri positif

Mengapa hal-hal yang kita dengar sangat mempengaruhi citra diri kita? Karena berdasarkan sebuah penelitian, rata-rata kegiatan harian manusia adalah 9% menulis, 16% membaca, 30% berbicara, dan sisanya dihabiskan untuk mendengarkan orang lain.

Kebayang kan, segimana besarnya pengaruh omongan orang-orang di sekitar kita terhadap kesuksesan kita selama ini. Tapi, bukan berarti terus-terusan ngarepin pujian dari orang. Tu juga kurang bagus buat perkembangan kita. Ambil satu prinsip dalam hidup kamu, nilai-nilai agama mungkin, yang dengannya kamu bisa mengukur, apakah kata-kata negatif, kritikan dll adalah sesuatu yang patut kamu introspeksi ataukah itu hanya sikap mereka yang benci dan ga seneng sama keberhasilan dan usaha kamu. Kalo kamu udah punya prinsip untuk mengukur semua itu, kamu bisa bersikap lebih bijaksana menghadapinya.

Orang-orang tidak akan pernah berhenti ngritik kita sebelum kita mati dan berpisah dari kehidupan mereka. Selama kamu masih bareng-bareng dengan makhluk yang namanya manusia, selama itu pulalah kritik, cemoohan, hinaan tak hentinya menerpa. Fakta menarik dari kenyataan ini adalah, cemoohan dan hinaan yang mereka lontarkan biasanya karena kamu lebih baik, lebih tangguh daripada mereka sendiri. Apakah itu dalam hal pelajaran, pergaulan, atau penampilan. Dan mereka ga bakal diam, sebelum kamu terlepas dari semua keunggulan itu, dengan kata lain, sebelum kamu menjadi seorang yang sama rendahnya dengan mereka.

Oleh karena itu, waspada selalu dalam menghadapi setiap cemoohan dan hinaan yang datang bertubi-tubi. Kalau kamu terusik dengan apa yang mereka sampaikan, berarti dengan sendirinya kamu terperosok ke dalam jurang yang sudah mereka siapkan. Balas saja setiap hinaan dan cemoohan itu dengan akhlak yang menunjukkan kemuliaan. Anggap saja setiap kritikan adalah satu poin penghormatan dari mereka yang menyampaikannya.

Adolph Fick adalah yang pertama menyarankan penggunaan lensa kontak di tahun 1888, dan walaupun telah ada 2 perusahaan yang memproduksi lensa kaca, tapi baru tahun 1948 Kevin Tuohy menemukan soft lens dari plastik.


Friday, April 11, 2008

Tips Memotong Pembicaraan

1. Pertimbangkan apakah tindakan anda itu akan merusak suasana atau tidak? Kalau tidak penting, sebaiknya batalkan niat untuk menyela.
2. Jangan asal potong. Lakukanlah saat suasana tepat, misalnya saat si pembicara mengambil nafas.
3. Jika perlu dan penting sekali, tuliskan apa yang ingin anda sampaikan di atas kertas, sehingga tidak terlalu mencolok.
4. Sesuaikan dengan karakter si pembicara, apakah dia orang yang santai atau tidak suka dipotong saat bicara. Jangan sampai perbuatan anda merusak hubungan kalian.


Kisah Empat Lilin

“Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan adalah berbuat sebaik-baiknya dan berbahagia pada hari ini.” (Samuel Taylor Coleridge)

Adalah kisah empat lilin, yang satu per satu mulai meleleh dan padam. Lilin pertama berkata, ''Aku adalah damai, namun manusia tidak mampu menjaganya. Jadi, lebih baik aku matikan diriku.'' Pet!
Lilin kedua mulai berkata, ''Aku adalah iman. Sayang, aku tidak berguna lagi. Manusia tidak mau mengenalku. Tidak ada gunanya kalau aku tetap menyala.'' Tiupan angin pun mematikannya dalam sekejap. Ruangan mulai agak gelap. Lilin ketiga gantian berbicara: ''Aku adalah cinta. Aku tidak lagi mampu untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci pada mereka yang mencintai. Membenci keluarga sendiri.'' Lilin ketiga pun padam.

Tiba-tiba, masuk seorang bocah ke ruangan itu. Perasaan takutnya menyergap. Dia pun menangis, takut pada gelap. Tangisan itu tak lama, karena dihentikan oleh lilin keempat.
''Jangan takut dan jangan menangis. Selama aku masih ada dan menyala, kita akan selalu dapat menyalakan ketiga lilin lainnya,'' kata lilin keempat. Itulah lilin 'harapan'.
Dan, bocah itu pun berhasil menyalakan ketiga lilin yang telah padam.

Inspirasi :
Om, juga kamu mestinya, tidak perlu panik menghadapi keterpurukan bangsa ini. Kita masih punya titik terang. Kita tak boleh tergoyahkan oleh hal-hal yang menyesatkan. Orang-orang sukses selalu melawan kakalahan dan kesengsaraan, tanpa pernah mengenal menyerah dan kecewa. Juga kita, tentunya!
Kita harus terus menyimpan impian itu dalam pikiran, untuk menunggu saat yang tepat untuk mewujudkannya. Karena sebenarnya Indonesia itu adalah bangsa yang besar. Dan tau gak sih, sebenarnya di luar negeri, bangsa kita, lebih tepatnya pelajar-pelajar kita adalah orang-orang jenius. Cerita Habibie itu udah kuno. Sekarang juga masih banyak yang seberhasil Habibie di luaran sana, Cuma ga pernah kesentuh sama media lokal.
Ga seperti yang dibilang sama pemerintah, kalo sumber daya manusia Indonesia itu rendah kualitasnya. Justru kualitas SDM Indonesia sangat tinggi. Buktinya, di luar negeri anak-anak bangsa bisa berhasil. Karena mendapat perlakuan yang sepantasnya untuk berkembang lebih baik.
Coba tanyakan beberapa hal ini pada diri kamu sendiri,
1. Apa aku akan menunda hari ini karena takut akan datangnya hari esok, ataukah aku akan bersukacita menjalani hari ini karena impian akan indahnya hari esok?
2. Haruskah aku bersedih pada hari ini karena apa yang sudah terjadi pada masa lalu, padahal masa lalu sudah pun berlalu dan takkan bisa ditarik kembali?
3. Apakah waktu aku bangun pagi, sudah bertekad untuk menggunakan waktu 24 jam yang telah diberikan Allah dengan perencanaan yang sebaik-baiknya?
4. Akankah aku mampu mengambil manfaat dari setiap rangkaian detik demi detik kehidupan ini?
5. Kapan aku akan mulai mengerjakannya? Sekarang? Besok? Minggu depan? Atau hari ini?

Tetaplah bermimpi. Berusahalah mewujudkan impian itu semaksimal mungkin. Berfikir optimis meskipun seribu masalah menghadang. Tetap percaya diri, bahwa kita bisa melakukan sesuatu yang lebih baik. Kita sanggup melakukan sesuatu yang besar. Manfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin untuk menggapai impian itu. Tetap semangat, dan yang paling penting, menyempurnakan setiap usaha itu dengan do’a kepada Allah.

Walaupun Alexander Fleming menemukan penicillin di tahun 1928, tapi baru pada tahun 1938 Howard Florey dan Ernst Chain menemukan cara untuk memproduksi penicilin, dan baru didemonstrasikan pada tahun 1942.

Lompatan Belalang

“Seseorang yang sedikit sekali belajar ibarat kodok yang menyangka kubangan sebagai bentangan lautan.” (orang bijak)

Seekor belalang telah lama terkurung di dalam sebuah kotak. Suatu hari dia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya itu. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya itu. Di perjalanan ia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun, dia keheranan, mengapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan jauh daripadanya. Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu dan bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tak jauh berbeda dari segi usia dan bentuk tubuh.”

Belalang itu pun menjawabnya dengan balik bertanya, “Dimanakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan ini.”
Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.

Inspirasi :
Kadang, sebagai manusia kita sering juga mengalami keadaan yang seperti belalang tadi alami. Karena terkurung oleh pujian, atau bahkan hinaan dan cemoohan, kamu ngerasa bahwa hanya itulah kemampuan kamu. Padahal kamu sanggup melompat lebih tinggi apabila lepas dari kotak semu, tidak percaya diri.
Pujian memang menyenangkan, tapi bukan tempat untuk berhenti dan menikmati sejuknya angin kata-kata manis itu. Justru pujian adalah sebuah batu kecil yang mampu membuat siapa-saja yang tidak siap tersandung, dan jatuh. Dan hinaan juga bukanlah tempat untuk berhenti untuk menyiksa diri. Bisa jadi hinaan adalah tindakan mereka yang tidak bertanggungjawab dan memang menginginkan keruntuhan jiwa besar kita. Sengaja ditembakkan untuk meledakkan hati kita yang sedang berbunga. Berikan porsi yang seimbang pada dua hal ini, yaitu untuk pujian dan hinaan. Tapi, bukan sepenuhnya, bukan 100%. Sisakan yang lainnya untuk menguji apakah pujian dan hinaan itu memang sesuatu yang pantas untuk didengarkan.
Sama dengan kungkungan pujian, kadang kita juga terkungkung oleh kepercayaan-kepercayaan atau pun kebudayaan yang menghalangi kita dari menemukan sebuah dunia baru di luar dunia kita saat ini. Banyak orang yang tidak percaya bahwa mereka bisa mengadakan suatu perubahan hanya karena upaya-upaya sebelumnya telah gagal. Atau sudah tertanam dalam pikiran mereka bahwa perubahan itu akan melalui sebuah proses yang menyakitkan, atau menghabiskan waktu yang sangat lama. Dan seandainya kita nyoba berubah dan ternyata berhasil memecahkan masalah-masalah itu dalam waktu singkat, akan muncul reaksi dari orang-orang di sekitar kita seperti reaksi si belalang yang akhirnya tahu kenapa belalang lain bisa melompat lebih tinggi,”Seandainya semudah itu, ngapain gw buang-buang waktu mikirin lo?” Buanglah hipnosis-hipnosis negatif itu yang membuat perubahan terasa sebagai sesuatu yang sulit dan menyakitkan, dan lihatlah tindakan-tindakan baru itu dapat menghasilkan hasil-hasil baru saat ini juga.
Sadarilah bahwa kalau kamu bisa dengan seketika menciptakan masalah-masalah dalam kehidupan ini, kamu pun bisa sama cepatnya menciptakan solusinya. Coba renungkan, ketika seseorang keliatannya butuh waktu yang amat lama untuk berubah, apakah memang benar seperti itu? Atau hanya butuh waktu lama untuk membuat orang itu akhirnya sadar bahwa dia harus berubah?
Syarat-syarat yang kamu butuhkan untuk mengubah apa pun dalam hidup kamu itu sudah ada pada diri kamu yang sekarang ini, tinggal digali. Kalau kamu pengen berubah dalam salah satu sisi kepribadian, atau kehidupan kamu tinggal identifikasi apa itu, kemudian pokuskan semua potensi diri tadi ke arah sana. Good luck...



Di abad ke 15 Leonardo Da Vinci membuat sketsa tentang helikopter, tank baja dan roda pendarat yang dapat dikeluar-masukkan. Helipkopter pertama yang dapat membawa penumpang diterbangkan oleh Paul Cornu di tahun 1907. Tank baja digunakan pertama kali pada Perang Dunia I di Cambrai, Perancis di tahun 1917. Pesawat terbang pertama yang menggunakan roda pendarat tersebut dibuat pada tahun 1933. Da Vinci juga menyarankan metode pernafasan di bawah air. Jacques-Yves Cousteau dan Emile Gagnon memperkenalkan penyelaman bawah air di tahun 1943, atau 458 tahun setelah diperkenalkan oleh Da Vinci.

Pembakaran

“Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan.” (Jenderal Colin Powell)

Sepasang kakek dan nenek pergi berbelanja ke sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju pada sebuah cangkir cantik. “Lihat cangkir itu!”, kata si nenek pada suaminya.
“Ya! Benar, ini adalah cangkir terindah yang pernah kulihat.” Sahut si kakek. Mereka mendekati cangkir itu, “Aku tak bisa membayangkan, bagaimana seseorang bisa membuat cangkir seindah ini.” Kata si nenek sambil tangannya ingin memegang si cangkir.

Tiba-tiba si cangkir berkata, “Terima kasih untuk perhatian kalian, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidaklah cantik. Sebelum menjadi cangkir aku hanyalah seonggok tanah liat tak berguna. Suatu hari seorang pengrajin dengan tangan kotor mengambilku dan melemparku ke atas sebuah roda berputar. Kemudian ia mulai memutar-mutarku hingga aku merasa pusing, Stop! Stop! Aku terus berteriak tapi orang itu tak mau berhenti, ia terus meninjuku berulang-ulang. Semakin sering aku berteriak, namun orang itu tak mau mendengarkan. Bahkan, dia tega memasukkanku ke dalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras, tapi tetap tak diacuhkannya. Akhirnya, dia mengangkatku dari perapian, dan membiarkan tubuhku dingin. Setelah dingin, kupikir keadaan akan lebih baik. Ternyata aku diberikan pada seorang wanita muda untuk dilukis dan dihias dengan warna. Baunya membuatku mual. Aku berusaha bertahan, hingga si wanita menyerahkanku pada orang tadi. Dia kembali memasukkanku ke dalam perapian. Panas! Panas! Aku sampai menangis karena dia tetap menyiksaku. Setelah puas, dia baru melepaskanku dan membiarkan tubuhku dingin kembali. Setelah dingin, aku diambil oleh seorang wanita cantik dan diletakkan di atas lemari kaca. Aku sungguh tidak percaya ketika kulihat di kaca. Sebuah bayangan diriku. Ternyata aku begitu cantik dan indah. Semua penderitaan dan penyiksaan yang kualami menjadi seperti ini.”

Inspirasi :
Begitulah juga Tuhan membentuk diri kita, begitu banyak ujian dan rintangan yang diturunkan Tuhan. Dan betapa sering kita mengeluh. Merasa bahwa semua adalah penyiksaan tanpa batas yang berlebihan. Padahal, Tuhan sedang membentuk kita lewat sekian banyak cobaan. Dan ketika akhir kehidupan, kita pun akhirnya mengerti apa arti semua penderitaan dan menjadi seseorang yang luar biasa.
Yakinlah bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya gagal. Yang ada hanya belajar menjadi lebih baik. Jadi setiap kegagalan yang kamu rasakan sebetulnya adalah anak tangga menuju tingkat keberhasilan dan pendewasaan yang lebih tinggi. Dengan adanya kegagalan atau musibahlah kamu bisa mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik dari saat ini.
Dale Carnegie pernah bilang, “Orang-orang negro yang hidup di wilayah selatan dan orang-orang Cina jarang sekali terkena penyakit yang disebabkan depresi. Hal ini disebabkan karena mereka menghadapi segala permasalahan dengan cara yang tenang.”
Cobalah rumuskan kembali tujuan hidupmu, dan gambarkan dalam sebuah kata-kata yang nyata, yang terukur. Kemudian, coba teliti kembali tindakan-tindakan yang dilakukan. Apakah sesuai dengan tujuan yang memang kamu inginkan. Misalkan, jika kamu ingin lulus di UN, apakah hasil ulangan harian kamu untuk mata pelajaran yang diujikan sudah baik? Hal ini untuk mengontrol dan memonitor diri sendiri. Memastikannya tidak keluar dari track yang seharusnya. Yaitu jalur menuju keberhasilan. Jalur menuju lebih baik.
Janganlah takut mencoba. Seperti anak kecil yang awalnya merangkak, kita ngeliat orang yang lebih gede jalan kaki trus pengen nyoba jalan juga. Dikit-dikit kita pun mulai mengembangkan kemampuan berjalan, dari mulai berdiri dengan dua kaki, trus jalan raksasa (langkah satu-satu trus gedubrak!). Waktu nyoba jalan ini, ga jarang kita kesandung dan nangis. Tapi, pernah kepikiran berenti nyoba ga? Atau, “Yah, kayaknya gw emang ga ditakdirin buat jalan deh, gw ngerangkak aja deh ampe tua”? Enggak kan? Tiap hari kita terus nyoba, dan ngembangin keseimbangan kita, sampai akhirnya berhasil menjelajahi dunia ini. Buktinya.......
Yang penting dari pengalaman itu, gimana kita pernah memandang sebuah kegagalan. Kegagalan bukanlah hal besar yang harus ditakutkan. Waktu kita jatuh, kan ga pernah mikir, “Mudah-mudahan Mama ga liat...” Setiap kegagalan itu adalah umpan balik yang kita butuhkan untuk mengubah beberapa hal dalam teknik kita. Setelah merasakan kegagalanlah kita bisa memperbaiki kesalahan dan mencapai keberhasilan.
Kamu bisa mulai merancang tujuan-tujuan hidup kamu mulai hari ini, saat ini, dan berusaha meraihnya dengan cara yang sama dengan waktu belajar jalan dulu. Seandainya aja, ga ada omongan-omongan negatif dari orang-orang di sekitar kita, mungkin kita udah ngerjain semua yang kita pengen ga perduli betapa pun susahnya itu. Waktu kecil kan gada juga yang ngeliat kita jatuh trus ngomong, “Udah lupain aja, lo bakal ngerangkak seumur hidup kok!” Setau om sih, orang-orang dewasa yang ngeliat anak kecil belajar jalan pasti nanggepin dengan senyuman, dan itu bakal nambah semangat si anak untuk terus berusaha. Seiring waktu berjalan, orang-orang dewasa di sekitar kita mulai melontarkan satu-dua komentar negatif, bukannya jahat, tapi mereka ngelakuin itu dengan tujuan agar kita terhindar dari kesakitan, cuma ya itu tadi, efek sampingnya kita malah jadi takut macam-macam.
Contohnya nih, kamu baru pulang dari sekolah dengan kesal, soalnya di sekolah main bola, kamu jarang dioperin bola sama temen, trus ibu kamu bilang, “Tenang aja, Bud, ga semua orang jago main bola kok.” Kayaknya sih sayang, tapi efeknya....seolah-olah kamu ga usah buang-buang waktu soalnya kamu ga bakal bisa main bola. Hal ini ga terjadi cuma di satu hal aja, masih banyak lagi contoh lain munculnya citra negatif diri kita akibat pernyataan-pernyataan “sayang” ini. Ujung-ujungnya kita ga pernah bisa tahu apa sebenarnya kemampuan kita karena komentar-komentar ini. Satu-satunya kegagalan dalam hidup kita adalah kegagalan mencoba.

Kegagalan = puzzle keberhasilan

Terjun payung dilakukan pertamakali dari sebuah balon udara oleh Andre-Jacques Garnerinthe di Perancis pada tahun 1793. Leonardo da Vinci membuat rancangan rinci tentang parasut di tahun 1485.

Thursday, April 10, 2008

Pesawat Mogok di Jalan

Sebuah pesawat Boing 737 membuat macet jalanan di Mumbai, India. Seharusnya pesawat ini akan dikirimkan ke New Delhi. Namun, sang sopir salah mengambil jalan. Dan karena takut diminta pertanggungjawabannya, sang sopir kabur. sekarang pesawat ini masih belum bisa dipindahkan.

Kehilangan Buku Selama 50 tahun lebih

Seorang penulis Belanda bernama Hella Haasse pernah menulis sebuah buku berjudul "Hunt for the Stars" pada tahun 1950. Entah bagaimana, naskah buku tersebut hilang setelah buku itu diterbitkan. Hella sudah mencari kemana-mana dan tidak menemukannya.


pada suatu hari di tahun 2007, Hella membereskan rumahnya. beliau menemukan setumpuk koran lama, dan ternyata di dalamnya ada naskah tulisan beliau yang hilang 57 tahun yang lalu. Akhirnya beliau menawarkan naskah buku tersebut ke penerbit, dan akibatnya buku tersebut akan diterbitkan kembali pada Juni 2007. 57 tahun kemudian.

SELAMAT ULANG TAHUN PAPA!!!

SELAMAT ULANG TAHUN UNTUK BAPAK TARMIZI ARITO!!!
SEMOGA USIA YANG TELAH BERLALU MENJADI AMAL DAN USIA YANG TERSISA MENJADI LEBIH BERMAKNA.
NERKAH ALLAH SEMOGA SELALU MENYIRAMI SETIAP LANGKAH PAPA.
AMIN.

SELAMAT ULANG TAHUN JUGA BUAT TRISWALDI HARYANDA!!
SEMOGA LEBIH DEWASA DAN LULUS UJIAN NASIONAL.
AMIN

Friday, April 4, 2008

Tips Mencegah Kebakaran

  1. Bagi pengguna kompor minyak, usahakan minyak di dalam kompor tidak berlebihan (luber), tapi jangan juga dibiarkan kosong.
  2. Periksa apakah sumbu kompornya ada yang tidak rata (panjang sebelah) atau malah hilang.
  3. Jangan meletakkan kompor terlalu dekat dengan dinding.
  4. Jangan menyimpan barang yang mudah terbakar, misalnya bensin atau minyak tanah di kolong meja kompor, atau dekat dengan sumber api.
  5. Bagi pengguna kompor gas,taruhlah kompor dan tabung gas di tempat berventilasi bagus. Jadi bila terjadi kebocoran, gas akan langsung terbawa angin. Jangan menempatkan kompor gas di dekat barang yang mudah terbakar atau kompor minyak.
  6. Periksalah saluran gas dari tabung ke kompor.
  7. Jangan memasang lampu berlebihan. Jangan menempelkan stop kontak bertumpuk-tumpuk. Akibatnya, kabel bisa meleleh dan menimbulkan percikan api yang lama-lama bisa menyebabkan kebakaran.
  8. Jangan merokok di tempat tidur.
  9. Jangan menaruh obat nyamuk bakar terlalu dekat dengan barang-barang yang mudah terbakar.
  10. Jangan biarkan si kecil bermain korek api.
  11. Jangan membakar sampah di tengah terik matahari atau deraan angin kencang.

Tips Mengatasi Kebakaran

  1. Padamkan api sebisa mungkin. Apabila yang terbakar itu adalah kompor minyak, anda bisa memadamkannya dengan menggunakan karung atau kain basah.
  2. Jangan menyiramkan air ke atas kompor minyak yang terbakar. Cara ini tidak akan memadamkan, justru malah akan memperluas daerah yang terbakar.
  3. Jika kebakaran disebabkan oleh listrik, segera putuskan aliran listrik secepatnya dan padamkan percikan apinya.
  4. Bila api tak kunjung padam, segera hubungi dinas kebakaran. Lebih baik anda menyelamatkan diri daripada terus berusaha mematikan api yang nantinya bakal sia-sia.
  5. Usahakan memberi informasi selengkap mungkin, terutama apa yang terbakar, lokasi kebakaran dan jika anda tahu, penyebab kebakaran tersebut.

Thursday, April 3, 2008

Tahapan-tahapan Dalam Berinvestasi

  1. Lunasi semua kredit mahal (seperti kartu kredit, cicilan mobil)
  2. Atur cash-flow
  3. Siapkan dana darurat (dana tabungan yang cukup untuk kebutuhan hidup selama 6 bulan-untuk single, dan 9-12 bulan untuk yang sudah berkeluarga)
  4. Siapkan proteksi buat pengeluaran tak terduga, kalau tiba-tiba sakit / cacat hingga tak dapat bekerja untuk dapat penghasilan. Pun juga bila tanggungan di rumah belum dapat mengelola cash flow bila penghasil nafkah utama nda ada.
  5. Mulai berinvestasi secara matang dan cerdas (don’t put all of your egg in one basket ya, mbak Dini?)