Friday, April 11, 2008

Kisah Empat Lilin

“Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan adalah berbuat sebaik-baiknya dan berbahagia pada hari ini.” (Samuel Taylor Coleridge)

Adalah kisah empat lilin, yang satu per satu mulai meleleh dan padam. Lilin pertama berkata, ''Aku adalah damai, namun manusia tidak mampu menjaganya. Jadi, lebih baik aku matikan diriku.'' Pet!
Lilin kedua mulai berkata, ''Aku adalah iman. Sayang, aku tidak berguna lagi. Manusia tidak mau mengenalku. Tidak ada gunanya kalau aku tetap menyala.'' Tiupan angin pun mematikannya dalam sekejap. Ruangan mulai agak gelap. Lilin ketiga gantian berbicara: ''Aku adalah cinta. Aku tidak lagi mampu untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci pada mereka yang mencintai. Membenci keluarga sendiri.'' Lilin ketiga pun padam.

Tiba-tiba, masuk seorang bocah ke ruangan itu. Perasaan takutnya menyergap. Dia pun menangis, takut pada gelap. Tangisan itu tak lama, karena dihentikan oleh lilin keempat.
''Jangan takut dan jangan menangis. Selama aku masih ada dan menyala, kita akan selalu dapat menyalakan ketiga lilin lainnya,'' kata lilin keempat. Itulah lilin 'harapan'.
Dan, bocah itu pun berhasil menyalakan ketiga lilin yang telah padam.

Inspirasi :
Om, juga kamu mestinya, tidak perlu panik menghadapi keterpurukan bangsa ini. Kita masih punya titik terang. Kita tak boleh tergoyahkan oleh hal-hal yang menyesatkan. Orang-orang sukses selalu melawan kakalahan dan kesengsaraan, tanpa pernah mengenal menyerah dan kecewa. Juga kita, tentunya!
Kita harus terus menyimpan impian itu dalam pikiran, untuk menunggu saat yang tepat untuk mewujudkannya. Karena sebenarnya Indonesia itu adalah bangsa yang besar. Dan tau gak sih, sebenarnya di luar negeri, bangsa kita, lebih tepatnya pelajar-pelajar kita adalah orang-orang jenius. Cerita Habibie itu udah kuno. Sekarang juga masih banyak yang seberhasil Habibie di luaran sana, Cuma ga pernah kesentuh sama media lokal.
Ga seperti yang dibilang sama pemerintah, kalo sumber daya manusia Indonesia itu rendah kualitasnya. Justru kualitas SDM Indonesia sangat tinggi. Buktinya, di luar negeri anak-anak bangsa bisa berhasil. Karena mendapat perlakuan yang sepantasnya untuk berkembang lebih baik.
Coba tanyakan beberapa hal ini pada diri kamu sendiri,
1. Apa aku akan menunda hari ini karena takut akan datangnya hari esok, ataukah aku akan bersukacita menjalani hari ini karena impian akan indahnya hari esok?
2. Haruskah aku bersedih pada hari ini karena apa yang sudah terjadi pada masa lalu, padahal masa lalu sudah pun berlalu dan takkan bisa ditarik kembali?
3. Apakah waktu aku bangun pagi, sudah bertekad untuk menggunakan waktu 24 jam yang telah diberikan Allah dengan perencanaan yang sebaik-baiknya?
4. Akankah aku mampu mengambil manfaat dari setiap rangkaian detik demi detik kehidupan ini?
5. Kapan aku akan mulai mengerjakannya? Sekarang? Besok? Minggu depan? Atau hari ini?

Tetaplah bermimpi. Berusahalah mewujudkan impian itu semaksimal mungkin. Berfikir optimis meskipun seribu masalah menghadang. Tetap percaya diri, bahwa kita bisa melakukan sesuatu yang lebih baik. Kita sanggup melakukan sesuatu yang besar. Manfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin untuk menggapai impian itu. Tetap semangat, dan yang paling penting, menyempurnakan setiap usaha itu dengan do’a kepada Allah.

Walaupun Alexander Fleming menemukan penicillin di tahun 1928, tapi baru pada tahun 1938 Howard Florey dan Ernst Chain menemukan cara untuk memproduksi penicilin, dan baru didemonstrasikan pada tahun 1942.

No comments:

Post a Comment