Friday, January 4, 2008

Gingivitis

Kalau gusi anda bengkak, perih, mudah berdarah waktu menyikat gigi, berarti anda terkena penyakit periodontal. Salah satu dari bentuk penyakit periodontal yang paling umum diderita adalah gingivitis. Gingiva adalah bagian gusi yang berada tepat di sekitar gigi. Penyakit ini timbul karena bakteri yang berkembang di perbatasan antara gigi dan gusi yang memicu iritasi, inflamasi (peradangan) dan perdarahan. Kalau tidak segera dirawat gangguan ini akan semakin parah dan menjadi periodontitis, bahkan bisa menyebabkan kehilangan tulang atau gigi.


Tanda dan gejala

Karena penyakit gusi jarang menimbulkan rasa sakit, mungkin anda malah sudah memiliki gingivitis tanpa pernah menyadarinya. Oleh karena itu, perhatikan tanda-tanda berikut :

  • Gusi bengkak, lunak, dan kemerahan.
  • Gusi mudah berdarah meskipun tidak sedang sariawan. Biasanya ditandai dengan adanya bercak pink di sikat gigi.
  • Perubahan warna gusi dari pink cerah menjadi merah gelap.

Penyebab

Gingivitis dipicu oleh plak. Lapisan ini sangat tipis, terbentuk dari hasil interaksi bakteri normal rongga mulut dan zat gula. Menggosok gigi akan mengurangi plak, tapi akan terbentuk kembali kurang dari 24 jam kemudian.

Plak yang tidak dibersihkan lebih dari dua hari akan mengeras dan membentuk tartar (kalkulus), yaitu sebuah substansi berwarna putih yang lebih susah dibersihkan dan juga berfungsi sebagai sumber makanan bagi bakteri. Anda tidak bisa membuang kalkulus dengan sikat gigi atau bahkan dental floss. Butuh jasa dokter gigi untuk menghilangkannya.

Semakin lama plak dan tartar dibiarkan, semakin parah iritasi yang mereka timbulkan di gusi. Akhirnya gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah.

Meskipun plak adalah penyebab dari kebanyakan gingivitis, beberapa faktor lain dapat juga menyebabkan atau memperparah gingivitis. Di antaranya:

· Obat-obatan. Berbagai obat antidepressan menyebabkan berkurangnya produksi saliva. Karena saliva berperan besar dalam membersihkan gigi dan menjaga populasi bakteri dalam rongga mulut, akibatnya plak dan kalkulus terbentuk dengan mudah.

Obat jantung berakibat gusi menjadi menebal (gingival hyperplasia), yang menyebabkan plak semakin sulit dibuang.

  • Infeksi virus dan jamur. Meskipun bakteri berperan besar dalam banyak kasus gingivitis, akn tetapi virus dan jamur juga bisa berpengaruh terhadap gusi. Herpetic gingivostomatitis akut adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus herpes yang ditandai dengan bintil-bintil di dalam rongga mulut yang agak perih. Oral thrush, terjadi ketika jamur tumbuh tidak terkontrol di dalam rongga mulut, menciptakan lesi putih di lidah dan pipi bagian dalam. Kadang lesi ini menyebar ke langit-langit, tonsila palatina dan tentunya gusi.
  • Penyakit. Beberapa masalah kesehatan yang sebetulnya tidak berkaitan langsung dengan gigi juga bisa mempengaruhi gusi. Penderita leukimia bisa terkena gingivitis ketika sel leukemia menyerang jaringan gusinya.
  • Perubahan hormon. Selama masa kehamilan, gusi anda akan lebih mudah terkena dampak negatif plak.
  • Nutrisi yang buruk. Gaya makan yang sedikit kalsium, vitamin C dan B, bisa menyebabkan gingivitis. Kalsium baik untuk tulang di sekitar gigi. Vitamin menjaga keutuhan jaringan gusi.

Faktor resiko:

  • Perokok. Rokok, cerutu, dan pengunyah tembakau meningkatkan pertumbuhan bakteri dalam rongga mulut dan sebaliknya melemahkan sistem imun (pertahanan tubuh) anda. Hasilnya perokok lebih mudah terkena infeksi. Selain itu, pengobatan penyakit periodontal akan kurang efektif apabila anda merokok.
  • Diabetes. Kalau anda terkena diabetes, kadar gula yang tinggi ini merusak berbagai bagian tubuh anda, tidak terkecuali jaringan yang ada di rongga mulut. Diabetes akan meningkatkan potensi gigi berlubang, gingivitis, gigi harus dicabut, dan berbagai kasus infeksi. Selain itu, diabetes juga menyebabkan mulut kering, yang akibat tak langsungnya adalah kerusakan jaringan gusi.
  • Penurunan imunitas tubuh. Kalau sistem pertahanan tubuh anda tidak bagus, anda akan mudah sekali terkena infeksi, termasuk infeksi jaringan gusi.

Kapan diobati

Gusi yang sehat akan tampak kenyal dan berwarna pink. Kalau gusi anda tampak bengkak, lunak, mudah berdarah berwarna merah gelap, segeralah kunjungi dokter gigi anda. Semakin cepat dirawat akan semakin cepat penyembuhannya.

komplikasi

Gingivitis yang tidak dirawat akan menimbulkan penyakit yang lebih parah, yaitu periodontitis. Periodontitis bisa menyebabkan gigi harus dicabut, hancur, dan bahkan meningkatkan kemungkinan terkena serangan jantung dan stroke. Di samping itu, beberapa penelitian membuktikan bahwa wanita yang hamil dalam kondisi gusi yang buruk kemungkinan besar, akan menyebabkan sang ibu melahirkan anak prematur.

Perawatan

Dokter gigi anda mungkin akan merawat gingivitis tersebut dalam beberapa cara, tapi langkah pertama yang biasanya dilakukan adalah membersihkan gigi tersebut dengan membuang seluruh plak dan kalkulus (prosesnya disebut scaling). Mungkin anda akan merasa tidak nyaman saat dibersihkan atau beberapa jam sesudah itu.

Gingivitis biasanya akan berkurang dengan sendirinya setelah dibersihkan oleh dokter gigi selama anda mengikuti program kebersihan gigi di rumah. Dapat disarankan juga untuk memakai obat antiseptik kumur di samping tetap menggosok gigi dan menggunakan dental floss.

Biasanya gusi akan berdarah setelah disikat, tapi biasanya akan kembali normal setelah beberapa hari. Saya sebagai mahasiswa kedokteran gigi pun pernah mengalami hal ini (mahasiswa dokter gigi juga manusia) dan saya paksakan tetap menyikat gigi yang sakit tersebut. Ternyata memang rasa sakit dan berdarahnya hilang setelah beberapa hari. Anda perlu mendisiplinkan diri untuk membersihkan gigi agar gingivitis tidak terulang kembali. Bagi pengguna gigi palsu, mahkota tiruan, atau bridge, dokter gigi akan memastikan bahwa semuanya terpasang dengan tepat dan tidak menjadi sarang bakteri yang akhirnya menyebabkan gingivitis.

Pencegahan

Cara terbaik mencegah gingivitis adalah kebersihan gigi yang baik. Artinya anda harus menggosok gigi minimal dua kali sehari, sehabis sarapan dan sebelum tidur. Akan lebih sempurna jika ditambah dengan menggunakan dental floss sekali dalam sehari. Lebih-lebih-lebih baik lagi kalau anda menggosok gigi setiap habis makan (setelah 30 menit selesai makan). Setiap proses gosok gigi dan flossing harus menghabiskan waktu minimal tiga menit.

Tambahan:

· Pilihlah sikat gigi yang tepat. Pilihlah sikat gigi yang soft dengan ujung bulu sikat bulat. Ukuran sikat harus memungkinkan si pemakai untuk mencapai semua giginya. Ingat, hanya bulu sikat yang membersihkan permukaan gigi, jadi tidak perlu tekanan ekstra ketika menyikat gigi. Ganti sikat gigi tiga sampai empat bulan sekali. Jangan tunggu sampai bulu sikatnya mengembang.

Sikat gigi elektrik akan menghasilkan efek yang lebih bagus bagi kebersihan gigi dan gusi daripada sikat gigi manual.

  • Cara sikat gigi yang benar. Menyikat gigi tidak akan ada gunanya kalau anda tidak menyikat dengan cara yang benar. Untuk membersihkan bagian luar gunakan gerakan memutar. Bagian dalam dengan cara menyikat ke atas (bukan ke atas dan ke bawah, ke atas aja). Untuk perbatasan gigi dan gusi dengan memegang sikat gigi 45 derajat terhadap permukaan gigi.

· Dental floss. Kebanyakan orang menganggap kegiatan ini tidak berguna. Mungkin karena cara menggunakannya yang butuh waktu lebih lama. Tapi, dental floss adalah cara paling efektif untuk membuang plak dan sisa makanan pada bagian-bagian yang tidak bisa dicapai oleh sikat gigi.

Begini caranya: gunakan benang floss secukupnya untuk melingkari gigi dalam bentuk C. gosok ke atas dan ke bawah. Jangan lupa agar ketika floss berada sedikit di bawah garis batas gusi yang terlihat. Flossing berfungsi juga memijat gusi selain membersihkan gigi.

  • Perhatikan cara menyikatnya dan bukan jenis pasta giginya. Meskipun pasta gigi antitartar dapat mencegah pembentukan tartar dalam mulut, tapi tartar yang sudah terbentuk di gigi tidak bisa dihilangkan dengan pasta itu. Bagaimana cara anda menyikat gigilah yang akan membuang tartar tersebut dan bukannya pastanya.
  • Hubungi dokter gigi anda. Selain menyikat gigi, hubungi dokter gigi anda untuk pemeriksaan rutin dan pembersihan.

Obat alternatif

Karena nutrisi berperan besar dalam kesehatan mulut, banyak pengobatan alternatif yang menitikberatkan pada memberikan suplai nutrisi yang tepat pada tubuh. Di antaranya :

  • Koenzim Q10. zat ini sudah ada secara alami dalam tubuh dan berbagai jenis makanan. CoQ10 ini bisa mengurangi infeksi di gusi.
  • Vitamin C. minimal 1000 mg sehari.


No comments:

Post a Comment