Friday, February 1, 2008

Perawatan gigi dan diabetes

Sebagai seorang penderita diabetes, meningkatnya kadar gula dalam darah anda akan merusak berbagai bagian tubuh, termasuk gigi dan mulut. Diabetes meningkatkan resiko penyakit gusi, karies, gigi goyang, xerostomia, dan infeksi mulut lainnya.



 



Kebersihan mulut yang tidak terjaga dengan baik menyebabkan diabetes anda lebih sulit dikendalikan. Infeksi yang terjadi menyebabkan gula darah anda meningkat dan butuh lebih banyak insulin untuk mengendalikannya. Diabetes juga bisa mengganggu indera perasa anda. Mungkin tidak disadari, tapi hal ini bisa mempengaruhi pilihan makanan anda. Makanan manis akan merusak gigi dan juga menambah parah diabetes anda.



Dengan mengetahui potensi komplikasi yang ditimbulkan oleh diabetes akan membantu anda memperbaiki kesehatan gigi dan mulut.



Plak



Selapis tipis bakteri, saliva dan sisa makanan biasa menutupi gigi. Bakteri mendapatkan suplai makanan dari gula dan zat tepung dari makanan dan minuman yang anda konsumsi dan menghasilkan asam yang bisa merusak lapisan email gigi.



Kadar gula darah yang tinggi akan memberi bakteri suplai makanan yang besar, akibatnya tentu saja produksi asam juga meningkat. Kerusakan yang disebabkan asam ini akan meningkatkan karies di gigi.



Penyakit gusi



Plak juga bisa menyebabkan masalah lain. Jika anda tidak membersihkannya secara rutin dengan menyikat gigi atau memakai dental floss, plak bisa mengeras di sekitar gusi dan menjadi tartar atau kalkulus. Kalkulus akan mengiritasi gusi dan menyebabkan gingivitis. Hal ini mengakibatkan gusi menjadi perih, bengkak dan memerah, dan bisa berdarah ketika anda menyikat gigi. dan ketika tartar atau kalkulus sudah terbentuk, anda hanya bisa membersihkannya dengan pertolongan dokter gigi.



Gingivitis yang tidak dirawat akan memicu masalah lain ketika bakteri menginfeksi gusi dan tulang di sekitar gigi (periodontitis). Hal ini bisa menyebabkan gigi kehilangan penyangga dan lepas.



Gingivitis dan periodontitis adalah masalah komplikasi terbanyak pada kasus diabetes. Jika anda mengalami diabetes tipe 2, anda tiga kali lebih berpeluang mengalami gangguan gusi dibanding mereka yang bukan penderita diabetes. Diabetes mengurangi pertahanan tubuh terhadap banyak infeksi.



Beberapa orang ahli juga menambahkan, orang yang menderita infeksi gusi memiliki resiko terkena penyakit kardiovaskular (jantung). Teorinya, bakteri dari mulut memasuki aliran darah dan menyebabkan peradangan di bagian tubuh lain, termasuk arteri. Ini dianggap berhubungan dengan munculnya plak pada arteri, yang seperti plak di gigi juga menyebabkan penyumbatan, akhirnya resiko serangan jantung dan stroke meningkat.



Untuk mencegah kerusakan gigi dan gusi :

• Kunjungi dokter gigi anda minimal dua kali setahun, pastikan dokter tersebut mengetahui kalau anda terkena diabetes.

• Sikat gigi anda dua kali sehari, gunakan sikat nilon yang lembut, dan jangan lupa menyikat permukaan lidah anda.

• Gunakan dental floss setiap hari.

• Perhatikan tanda-tanda awal terjadinya penyakit gusi, misalnya perdarahan di gusi, bengkak, dan warna kemerahan di gusi. Jika anda menemukan gejala-gejala ini, segera temui dokter gigi anda.





Semoga bermanfaat!





 

No comments:

Post a Comment