Tuesday, February 19, 2008

Karies

Karies adalah daerah yang rusak di gigi dan membentuk lubang. Karies, juga disebut tooth decay, disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, di antaranya tidak membersihkan gigi dengan baik, kebiasaan ngemil dan minum yang manis-manis.



Karies pada gigi adalah salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh manusia. Biasanya kasus ini akan mencapai puncak di usia anak-anak hingga dewasa muda. Tapi, siapa pun yang memiliki gigi berpotensi terkena karies, termasuk bayi dan manula.

Jika karies ini tidak dirawat, karies dapat membesar dan menjadi lebih parah, mengakibatkan sakit gigi, infeksi, gigi copot, dan komplikasi lainnya. Tapi, kunjungan rutin ke dokter gigi dan kebiasaan menyikat gigi serta penggunaan dental floss yang baik dapat mencegah karies. Fakta lain yang perlu anda ketahui adalah bahwa keju dapat mencegah karies dan ternyata keripik bisa lebih berbahaya daripada permen.



Tanda dan gejala

Tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh karies amat bervariasi, bergantung kepada keparahan dan lokasi karies. Ketika karies mulai muncul, anda mungkin tidak menyadarinya sama sekali. Tapi, ketika karies berlanjut, akan muncul beberapa gejala, di antaranya :

  • Nyeri atau ngilu di gigi.

  • Gigi lebih sensitif.

  • Rasa sakit yang menusuk ketika memakan atau minum sesuatu yang manis, panas, atau dingin.

  • Nyeri atau ngilu yang tidak hilang meskipun sesudah makan atau minum.

  • Adanya cekungan atau lubang yang terlihat di permukaan gigi.

  • Nyeri ketika anda menggigit sesuatu.

  • Pus atau cairan asing (nanah) yang muncul di sekitar gigi.



Penyebab

Mulut anda, sama dengan beberapa bagian tubuh lainnya, memiliki bakteri yang tumbuh normal di dalamnya. Beberapa jenis bakteri ini hidup dengan mengandalkan makanan yang mengandung zat gula dan zat tepung, atau golongan karbohidrat. Ketika sisa-sisa karbohidrat ini tidak dibersihkan dari gigi, bakteri tersebut akan mengubahnya menjadi asam dalam waktu hanya 20 menit. Bakteri, asam, partikel makanan dan saliva akan membentuk plak. Jika anda memainkan lidah anda di sekitar gigi, plak ini bisa terasa beberapa jam setelah menyikat gigi. Plak ini rasanya agak kasar dan banyak ditemukan di daerah belakang gigi, terutama sepanjang batas gusi.

Asam di dalam plak akan mengganggu mineral yang ada di dalam gigi, terutama yang terkandung di permukaan terluar, yang disebut email. Erosi yang disebabkan oleh asam ini akan menyebabkan lubang kecil yang terbentuk di email yang kemudian disebut sebagai kavitas. Ketika satu titik saja dari email sudah hancur, bakteri bisa menyerang lapisan gigi selanjutnya, yaitu dentis. Lapisan ini lebih lunak dan kurang tahan terhadap asam dibandingkan email. Jadi ketika karies mencapai lapisan ini, karies akan segera menyebar dengan cepat.

Ketika karies berlanjut, bakteri dan asam akan menyerang lapisan gigi selanjutnya, berlanjut ke pulpa, yaitu bagian terdalam gigi. Pulpa ini berisi saraf dan pembuluh darah. Pulpa akan teriritasi oleh bakteri. Akhirnya tulang pendukung gigi juga terganggu. Ketika karies sudah mencapai tahap ini, anda akan merasakan sakit yang cukup parah, sensitivitas gigi meningkat, rasa nyeri ketika menggigit dan gejala lainnya. Tubuh anda juga akan bereaksi dengan mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi. Akhirnya terjadi abses (bernanah).

Proses karies ini makan waktu. Gigi tetap lebih kuat dibandingkan gigi sulung dan mungkin bisa bertahan terhadap karies satu sampai dua tahun. Saliva juga membantu membuang bakteri dan asam. Tapi, ketika kerusakan sudah mencapai lapisan dalam gigi, prosesnya akan terus berlanjut dengan lebih cepat.

Kasus gigi berlubang paling banyak terjadi pada gigi belakang, yaitu geraham dan geraham kecil (molar dan premolar). Gigi belakang ini memiliki lekukan-lekukan sempit yang disebut sebagai groove dan pit. Meskipun groove dan pit ini bermanfaat besar dalam pengunyahan, tetapi bisa menyebabkan tertinggalnya sisa-sisa makanan di dalamnya. Di samping itu, gigi belakang juga lebih sulit untuk dibersihkan dibanding gigi depan. Hal ini disebabkan posisinya yang di belakang dan agak sulit dijangkau atau diawasi kebersihannya dengan sempurna. Hasilnya, terbentuklah plak yang menjadi tempat yang nyaman bagi perkembangbiakan bakteri yang selanjutnya menghasilkan asam yang menghancurkan email gigi.



faktor resiko

Gigi berlubang adalah masalah kesehatan gigi yang paling umum dialami oleh penduduk dunia, dan semua yang memiliki gigi akan memiliki resiko gigi berlubang. Tapi beberapa faktor berikut juga meningkatkan resiko gigi berlubang, di antaranya :

  • Makanan atau minuman manis. Beberapa makanan dan minuman manis meningkatkan resiko seseorang untuk terkena penyakit gigi berlubang. Misalnya, susu, gula, soda, kue, permen, buah-buahan, keripik kentang dan roti. Tapi ada juga beberapa makanan manis yang resikonya tidak besar, bahkan bisa dibilang tidak menyebabkan gigi berlubang. Misalnya, permen karamel, karena bahannya tidak seperti keripik kentang atau jenis permen lainnya yang dapat dnegan mudah dibersihkan oleh saliva.

  • Frekuensi ngemil. Dalam urusan gigi, jumlah gula yang anda konsumsi pengaruhnya tidak sebanding dengan

  • Kebersihan mulut. Kalau anda tidak menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara rutin sehabis makan dan sebelum tidur, plak akan muncul dengan subur dan memudahkan karies.

  • Konsumsi air dalam kemasan. Adanya kandungan fluoride di dalam air minum akan mengurangi resiko terkena karies pada gigi. Namun, beberapa orang lebih memilih mengkonsumsi air minum isi ulang yang tidak memiliki kandungan fluoride. Akibatnya mereka kekurangan asupan fluoride. Beberapa air minum dalam kemasan sudah diperkaya dengan kandungan fluoride, sehingga baik untuk kesehatan gigi. Akan tetapi, asupan fluoride, seperti juga segala sesuatu dalam tubuh manusia, tidak boleh berlebihan. fakta klinis menunjukkan bahwa jika konsumsi fluoride terlalu tinggi malahan akan menyebabkan kerusakan gigi.

  • Usia. Semakin bertambah usia, semua bagian tubuh akan mengalami penurunan kemampuan. Begitu juga gigi, semakin tua seseorang, semakin besar pula resikonya terkena karies.

  • Kondisi gusi. Gusi yang turun di bawah batas normalnya akan menyebabkan terbukanya akar gigi. Akar gigi yang terekspos secara langsung akan menyebabkan lebih mudahnya tumpukan plak terbentuk. Akibatnya karies menjadi lebih mudah terbentuk.

  • Dry mouth. Saliva berfungsi juga sebagai salah satu faktor penting dalam menjaga kebersihan mulut dari sisa makanan dan menegah terbentuknya plak. Pada kasus dry mouth, saliva tidak cukup dan bisa ditebak hasilnya, plak mudah terbentuk dan ujungnya karies.

  • Tambalan yang aus atau kasar. Sejalan dengan waktu, tambalan di gigi juga akan mengalami perubahan. Tambalan yang aus dan kasar akan menyebabkan sisa makanan bisa tersimpan dan ujungnya karies.

  • Gangguan pencernaan. Kasus anoreksia dan bulimia bisa memicu karies. Asam lambung yang keluar bersama muntahan, bisa tertinggal di gigi yang mengakibatkan karies. Di samping itu, gangguan pencernaan juga mengakibatkan gangguan pada produksi saliva, akhirnya karies mudah terbentuk.

  • Kontak fisik. Beberapa bakteri yang sangat berpotensi merusak gigi bisa berpindah dari satu mulut ke mulut yang lain lewat kontak fisik, misalnya ciuman dalam (french kiss) atau dari orangtua ke anak (pada anak yang masih disuapi).

  • Beberapa perawatan kanker. Radiasi di sekitar leher dan kepala juga bisa meningkatkan potensi terbentuknya karies di gigi. Hal ini disebabkan karena radiasi bisa mempengaruhi produksi saliva yang tentunya meningkatkan potensi terkena karies.





Komplikasi

Mungkin anda berfikir karies adalah masalah biasa, tetapi ada beberapa komplikasi yang mungkin ditimbulkan oleh kasus ini. Di antaranya :

  • Pain

  • Abses (nanah)

  • Gigi tanggal

  • Gigi patah

  • Problem pengunyahan

  • Infeksi serius



Ketika karies dan lubang gigi menjadi semakin parah dan menyakitkan, ini akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari anda. Rasa nyeri itu akan mengganggu anda dari pagi berangkat beraktivitas hingga malam, saat mau istirahat. Jika rasa sakit ini cukup mengganggu anda untuk makan dan minum, akibatnya berat badan anda berkurang dan gizi menjadi tidak sempurna. Jika karies ini menyebabkan gigi tanggal, akan mengganggu kepercayaan diri anda. Pada beberapa kasus yang memang cukup jarang ditemukan, karies yang sudah menyebabkan abses malah menimbulkan infeksi yang lebih parah dan membutuhkan perawatan yang lebih lama.



Perawatan

Perawatan karies bergantung pada tingkat keparahan kerusakan gigi yang terkena karies.

  • Perawatan dengan fluoride. Fluoride adalah mineral yang dapat membantu mencegah karies dan membantu gigi memperbaiki dirinya sendiri. Ketika karies gigi baru terbentuk dan belum parah, pemberian fluoride bisa menjadi perawatan yang cukup membantu. Perawatan dengan fluoride ini bisa berbentuk cairan, gel, pelapisan langsung dan lain-lain.

  • Tambalan. Tambalan adalah penggantian atau pengisian jaringan yang sudah hilang karena karies dengan bahan pengganti yang terbuat dari berbagai macam jenis. Di antaranya, amalgam (campuran dua jenis logam atau lebih), komposit, dan logam cor. Dalam proses penambalan yang menggunakan amalgam, dibutuhkan air raksa sebagai salah satu alat bantu. Dan beberapa orang tidak menginginkan tambalan jenis ini karena bahaya yang ditimbulkan air raksa.

  • Crown. Jika karies sudah meliputi sebagian besar gigi dan tidak bisa ditambal lagi, kemungkinan besar akan ditawarkan berupa mahkota tiruan yang terbuat dari keramik atau akrilik yang dibuat oleh dokter gigi.

  • Perawatan akar. Jenis perawatan ini dilakukan jika karies sudah mengenai bagian akar gigi. Pada kasus ini, akar gigi dikosongkan (bagian pulpanya) kemudian diganti dengan isi berupa bahan-bahan lain.

  • Pencabutan gigi. Pada kasus yang sudah terlalu parah, gigi harus dicabut. Pencabutan ini akan menyebabkan gigi lainnya bergeser, dan mengganggu estetika gigi. Oleh karena itu, sebaiknya dipertimbangkan juga perawatan setelah pencabutan dengan membuat gigi tiruan atau bridge.



Pencegahan

Beberapa tips di bawah ini dapat membantu mencegah munculnya karies gigi. Di antaranya :

  • Menyikat gigi setelah makan. Sikatlah gigi anda minimal dua kali sehari. Gunakan pasta gigi yang berfluoride. Untuk membersihkan sela-sela gigi, gunakan dental floss atau sikat gigi interdental. Kalau anda tidak sempat menyikat gigi setelah makan, setidaknya berkumurlah.

  • Kunjungi dokter gigi. Mengunjungi dokter gigi secara rutin bukanlah untuk keuntungan dokter gigi tersebut, yang akan merasakan manfaatnya tentu anda sendiri. Dengan menemui dokter gigi secara rutin, setiap karies awal yang terbentuk akan terdeteksi dan dokter gigi dapat menentukan perawatannya dengan segera.

  • Pertimbangkan pemasangan fissure sealant. Fissure sealant adalah lapisan yang dipasangkan untuk menutupi pit dan fissure yang ada di gigi, terutama gigi belakang agar sisa-sisa makanan tidak tertinggal lagi di situ.

  • Minumlah air berfluoride. Saat ini sudah banyak produsen air minum dalam kemasan yang menambahkan fluoride di dalam produknya.

  • Kurangi ngemil. Dengan ngemil sebetulnya menyebabkan semakin sulit untuk mengontrol kebersihan gigi. Akan sulit untuk membersihkan gigi setiap habis ngemil. Oleh karena itu, kurangilah ngemil, atau biasakanlah untuk membatasi waktu ngemil di sekitar waktu sarapan atau waktu istirahat, sehingga bisa dibersihkan segera setelah ngemil.

  • Memakan makanan yang baik untuk gigi. Beberapa jenis makanan sangat baik untuk gigi anda, misalnya sayuran dan buah segar yang mengandung mineral-mineral berharga bagi tubuh.





Seandainya karies menimbulkan rasa sakit dan nyeri, sensitif atau tidak nyaman, hal pertama yang bisa anda lakukan adalah kunjungi dokter gigi. Beberapa langkah lain yang bisa dilakukan di rumah adalah :

  • Bersihkan semua bagian gigi dan mulut tidak terkecuali bagian yang sakit.

  • Gunakan air hangat untuk menyikat gigi.

  • Gunakan pasta gigi untuk gigi sensitif.

  • Jangan makan atau minum yang terlalu panas, dingin atau terlalu manis.

  • Gunakan obat-obatan yang dijual bebas, tetapi pastikan obat tersebut memang aman.

  • Untuk mengurangi rasa sakit, gunakan obat yang dijual bebas di pasaran.


No comments:

Post a Comment