Friday, February 1, 2008

BAMBU CINA

“Memperoleh keuntungan tanpa resiko, pengalaman tanpa bahaya dan menerima hadiah tanpa bekerja, sama tidak mungkinnya hidup tanpa dilahirkan.”

(AP. Gouthey)

Konon, di daratan Cina, ada tanaman yang namanya bambu Cina. Dua kali sehari, setiap pagi sebelum matahari terbit dan sore hari sesudah matahari terbenam, si petani bambu Cina, harus menyiram bibit bambu Cina yang ditaruh di dalam pot-pot.



Selama enam tahun pertama, setiap hari, penyiraman harus dilakukan dengan setia, kalau tidak maka tanaman ini tidak akan pernah tumbuh dan pasti mati. Jadi tidak ada hari-hari absen untuk menyiram atau tanaman ini akan mati dan tidak pernah tumbuh. Maka si petani ini melakukan kewajibannya dengan setia selama enam tahun pertama kehidupan si tanaman bambu Cina. Ia mengasihi tanaman ini dan sungguh-sungguh percaya, suatu hari ia akan bangga dengan tanamannya. Bagi orang yang tidak mengerti karakter dari tanaman bambu Cina, tentu akan mengira betapa gilanya si petani bambu Cina ini. Menyiram pot-pot yang tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Memang, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang keluar dari pot-pot ini.

Selama enam tahun pertama, tidak ada yang tumbuh yang dapat dilihat dari permukaan tanah di pot tersebut. Tetapi, sesudah tahun keenam berakhir, maka keluarlah tunasnya dari tanaman bambu Cina dan dalam waktu enam bulan, tanaman bambu Cina ini akan mempunyai ketinggian yang lebih tinggi dari tanaman di sekitarnya. Inilah keindahan dari tanaman bambu Cina. Ia menjulang lebih tinggi dari tanaman di sekelilingnya.

Inspirasi :

Kata orang bijak, Tuhan itu sebenarnya tidak pernah marah atau kesal pada apa pun, karena memang Dia terlalu besar untuk bisa dibuat marah oleh hal-hal kecil. Karenanya, setiap kesulitan, setiap persoalan yang datang, ada hikmahnya. Nikmati setiap proses ‘menjadi lebih baik itu’ dan ketika semuanya berakhir, saksikanlah bahwa kita tu gak seperti dulu lagi. Sekarang lebih hati-hati soalnya udah pernah kehilangan HP di angkot. Sekarang milih cowok gak sembarangan, soalnya udah pernah dikhianati. Dunia terasa beda kan?

Setiap hal besar itu dimulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Semua orang besar tak jarang berasal dari lingkungan keluarga yang apa adanya. Masih ingat Chris Gardner kan? Itulah kehidupan manusia. Sebuah pohon yang sekarang terlihat kokoh menjulang di tengah hutan, asalnya adalah biji kecil yang lemah dan bahkan bisa hancur dimakan ayam.

Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada catatan panjang yang berisikan perjuangan dan pengorbanan, keringat dan kesulitan. Ga ada jalan pintas menuju kesuksesan. Kalau kita larut dalam pesona kesuksesan dan keberhasilan, jangan lupakan keharusan untuk berusaha. Saat memperhatikan ketegaran seseorang dalam berusaha, kita juga bakal menyerap sebagian energi kekuatan, kesabaran, dan keberanian. Tidak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan.

Sebuah gedung yang kokoh adalah hasil dari bata-bata kecil yang menopangnya. Sebuah perjalanan sejauh ratusan kilometer dimulai dengan sebuah langkah kecil. Sebuah komputer tidak tercipta dengan serta-merta, terlebih dahulu ada semikonduktor, penemuan monitor, listrik dll. Jadi ga usah sedih kalau saat ini kita masih katro, atau kata Tukul wong deso. Tak pernah ada yang tahu seperti apa kita di masa depan. Orang-orang yang berhasil selalu mempertahankan daya dan upayanya hanya pada satu tujuan. Mereka selalu mengingat target tersebut sehingga apa pun yang mereka lakukan hanya untuk mencapainya, tak perduli apa yang dikatakan orang lain.

Pohon besar hanya sanggup menahan terjangan badai karena memiliki batang dan akar yang kokoh. Belasan tahun dibutuhkan untuk menyempurnakan kekuatannya. Hari demi hari, hujan semakin menguatkan serat-serat kayunya. Tahun demi tahun, pohon-pohon lain melindunginya dari terpaan angin.

Dalam rentang waktu perjuangan itulah, kita mungkin akan menghadapi tanggapan-tanggapan negatif dari orang lain. Bahkan dari Allah sekalipun akan datang cobaan-cobaan yang terkadang sanggup menghempaskan harapan-harapan kita yang sudah cukup tinggi kembali ke tanah. Tapi, semua kembali kepada diri kita masing-masing, apakah kita akan berhenti begitu saja di tengah jalan, ataukah terus menempuh jalan menuju terwujudnya cita-cita yang kita inginkan. Ingatlah bahwa sesungguhnya yang mengendalikan kehidupanmu adalah kamu sendiri. Orang lain mungkin akan berebut menjatuhkan tapi, keputusan adalah hak pribadi kita sebagai manusia.

Tidak cukup hitungan hari untuk membentuk batang yang tegar. Tak cukup hitungan hari untuk menumbuhkan akar yang kuat mencengkeram bumi.

Kayak batang bambu Cina, kamu harus bersabar untuk lebih tinggi, lebih dewasa. Sing sabar yo.....

Pada abad ke- 6 SM, Seorang ahli matematika Yunani, Pythagoras mengatakan bahwa bumi itu bulat, tapi hanya sedikit yang mempercayainya. Hingga terbukti berabad kemudian.


No comments:

Post a Comment