Saturday, February 9, 2008

Perkembangan Tengkorak Manusia

Mengisi kuliah yang kosong, saya menghabiskan waktu bersama teman-teman seangkatan, nonton si seksi Marsha Timothy (apa Tymothi atau Tymothy?) di 21nya JATOS (Jatinangor Town Square). Abis itu makan malam di Cherry’s Corner, ngobrol sampai tengah malam. Balik ke kosan temen trus tepar sampai pagi. Jam 9 baca sms temen dari bandung, ngajak berenang. Saya tidak mau menyia-nyiakan ajakan tersebut. Tanpa mandi atau pun sarapan saya langsung cabut ke Bandung. Ga penting berapa uang yang habis, atau capek yang masih terasa. Tapi yang penting waktu bersama teman-teman yang tidak ternilai dengan apa pun. Abis basah-basahan saya diajak main CS lagi. Akhirnya balik ke kosan jam setengah sepuluh malam. Besok paginya ngerasa pusing banget. Setelah memperhatikan gejala-gejalanya, saya berkesimpulan kena tipes lagi. Tapi, setelah memperhatikan ingus yang kekuning-kuningan dan pusing yang terasa bukan berasal dari leher, saya punya firasat lain. Jangan2 sinus yang kena, soalnya saya ikut naik ke waterboom waktu di kolam renang. Ada air yang masuk ke rongga sinus, itulah yang menjadi kesimpulan akhir saya. Akhirnya, setellah beristirahat dua hari saya putuskan membeli asam mefenamat. Lumayan untuk menghilangkan rasa pusing gara-gara sinus yang teriritasi. Tapi, akibatnya, saya tidak punya bahan tulisan untuk blog. Daripada kosong, saya bolak-balik tugas-tugas kuliah dulu. Dan ketemulah artikel ini. Seperti biasanya, SEMOGA BERMANFAAT!!!


PERKEMBANGAN TENGKORAK SETELAH LAHIR



Tulang Tengkorak

Kranium terbagi dua ruang, yaitu :

    1. Ruang cranial (cranial vault)

    2. Basis kranium


Ruang cranial (cranial vault)

    1. ruang cranial adalah bagian kranium yang membentuk tutup kepala atau menutupi otak, terdiri dari : enam buah tulang pipih

    2. enam buah tulang pipih ini terbentuk langsung melalui pembentukan tulang intramembranous, tanpa didahului pembentukan kartilago dan pertumbuhannya akan sejalan dan seiring dengan pertumbuhan otak.

    3. Fungsi utama tulang cranial : melindungi otak

    4. Tulang ruang cranial dihubungkan satu sama lain dengan sutura dan tulang kompleks nasomaxillaris, melalui proses aposisi-resorbsi

    5. Pertumbuhan cranial vault sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan otak yang akan menyebabkan terjadinya tekanan pada sutura sehingga akan merangsang pembentukan tulang melalui proses pertumbuhan sutura.

    6. Resorpsi pada permukaan dalam pada saat kranium tumbuh menjadi lebih besar akan menjaga agar tulang cranial vault tetap pipih.

    7. Sutura merupakan pertemuan dari sindesmoses yang terbentuk di antara membrane tulang kepala

    8. Pertumbuhan sutura dilakukan secara intramembranous dan mempunyai cara yang khas

    9. Tulang baru terbentuk pada permukaan akhir tulang pada sutura pada waktu proses pertumbuhan aktif, sebagai respon terhadap gaya tegangan.

    10. Stimulus pembentukan tulang dihasilkan dari pemisahan kedua tulang di antara sutura dengan penambahan volume dari jaringan lunak di dalamnya.

    11. Tegangan ini diteruskan oleh serat kolagen di bagian tengah sutura

    12. Setelah pertumbuhan tulang di antara sutura selesai, serat kolagen akan menghilang dan fusi tulang/sinostoses yang lengkap akan terjadi.


Pada tengkorak terdapat 22 tulang, dan hanya satu buah yang dapat digerakkan yaitu tulang mandibula. Delapan tulang membentuk cranium dan 14 tulang lainnya membentuk wajah. Tulang yang membentuk cranium yaitu tulang frontal, 2 tulang parietal, 2 tulang temporal, tulang sphenoid, tulang ethmoid dan tulang occipital. Tulang-tulang yang membentuk wajah yaitu tulang maksila, tulang mandibula, tulang malar, tulang zygomatic, tulang lacrimal, tulang nasal dan inferior nasal conchae dan tulang vomer.

Sutura Pada Cranium
Struktur utama atau artikulasi dari tulang cranial adalah:
  1. Sutura coronal, berada diantara tulang frontal dan parietal, mulai menutup pada umur   24 tahun dan menutup seluruhnya pada umur 35 tahun.
  2. Sutura  sagital, terletak di antara kedua tulang parietal. Sutura sagital mulai menutup pada umur 22 tahun dan menutup seluruhnya pada umur 30 tahun.
  3. Sutura lambdoidal, memisahkan kedua tulang parietal dari tulang occipital. Sutura ini mulai menutup sekitar umur 29 tahun.
  4. Sutura lateral anterioposterior, yang berada di antara tulang temporal dan tulang parietal.


Pertumbuhan Cranium
Pertumbuhan tulang pada tengkorak dapat terlihat terutama pada:
  1. Sutura spheno-occipital (sphenobasilar) atau disebut juga sutura spheno-occipitalis, sutura yang berada diantara tulang sphenoid dan processus basilar dari tulang occipital. Pertumbuhan pada bagian ini berhubungan dengan pertumbuhan anterioposterior.
  2. Sutura palatomaxillary (sutura palatomaksilaris), garis dari bagian dasar orbita diantara processus orbita di tulang palatal dan permukaan orbita dari tulang maksila.
  3. Sutura temporozygomatic (sutura zygomatico-temporalis), garis penghubung di antara processus zygomaticus dari tulang temporal dan processus temporal dari tulang malar.

Pertumbuhan kranium terjadi sangat cepat pada tengah tahun pertama dan kedua setelah lahir dan lambat laun menurun kecepatannya.

Secara histologis menurut Brash bahwa tengkorak  berkembang selama periode fetus, terjadi dengan apposisi permukaan dan resorpsi internal lebih cepat daripada pertumbuhan terpisah pada sutura. Saat kelahiran, pusat ossifikasi telah berkembang sehingga tengkorak hampir menyamai seperti tengkorak orang dewasa. Bagaimanapun, karena ossifikasinya belum sempurna, sekitar 45 buah tulang tengkorak dipisahkan oleh tulang kartilago atau oleh jaringan penghubung. Pada orang dewasa, setelah ossifikasi sempurna akan memiliki 22 buah tulang tengkorak. Ketika terjadi proses penyatuan pada pusat ossifikasi di tulang, garis yang membentuk pemisah pada pusat ossifikasi akan hilang atau dapat ditemukan hanya dengan cara dikira-kira pada pemeriksaan luar. Tulang yang terpisah menyatu pada orang dewasa yaitu pada sutura di tengkorak. Sicher menyimpulkan bahwa tulang tengkorak pada orang dewasa adalah satu bagian karena ikatan mereka yang sangat kuat, kecuali tulang mandibula. Sutura dari tulang yang mempunyai intermembran atau jaringan penghubung dikelilingi oleh serat kolagen ( serat Sharpey’s) yang meluas dari tepi kalsifikasi tulang ke area dimana sel jaringan penghubung dan  serat yang sangat banyak. Kalsifikasi tulang terjadi di area ini. Pada tahun pertama terjadi resorpsi di permukaan dalam tulang cranial hingga mencapai bentuk yang sempurna. Akhirnya tulang cranium menjadi tebal karena pertumbuhan apposisi  pada permukaan dalam dan luar. Pertumbuhan tengkorak tidak terjadi di semua tempat dan tidak semua pusat pertumbuhan aktif secara bersamaan. Ini terlihat dari perbandingan ukuran dan garis tepi dari tulang tengkorak pada bayi dan orang dewasa. Pertumbuhan ukuran terbesar pada tengkorak terjadi di dalam anteroposterior. Ukuran dari cranium dipengaruhi oleh pertumbuhan otak. Jika otak tidak berkembang, cranium cenderung kecil, sebaliknya,jika cranium memiliki ukuran besar yang tidak normal pada beberapa kondisi patologis seperti hydrocephaly. Pada saat lahir terdapat 6 bagian di ossifikasi membran dari tulang cranial yang tidak lengkap. Ini dinamakan fontanel dan terdapat di setiap ujung tulang parietal, yaitu:
  1. Fontanel anterior, terdapat pada pertemuan sutura koronal dan sagital, menutup pada umur 18 bulan. 
  2. Fontanel posterior, terdapat pada pertemuan sutura sagital dan lamdoidal, menutup pada umur 1 bulan setelah kelahiran 
  3. Fontanel anterolateral, ada dua buah, terdapat pada pertemuan tulang frontal, parietal, temporal dan sphenoid, menutup pada usia 3 bulan. 
  4. Fontanel posterolateral, 2 buah, terdapat di pertemuan tulang parietal, tulang occipital dan tulang temporal, menutup pada usia 2 tahun. 


Variasi selama pertumbuhan di sepanjang sutura perifer dari tulang cranial berhubungan dengan kontur dan perubahan proporsional. Pertumbuhan anteroposterior pada cranium terjadi di tulang coronal, fronto-sphenoidal, temporo-sphenoidal, dan occipito-temporal. Pertumbuhan juga terjadi di tulang parietal, kedua tulang sphenoid, tulang frontal, temporal dan tulang occipital. Pertumbuhan lateral pada cranium terjadi di sepanjang sagital dengan pertambahan luas pada tulang frontal, occipital dan parietal. Pertumbuhan vertikal pada cranium terjadi pada frontosphenoidal, temporoparietal dan occipitoparietal dan pertumbuhan di dimensi vertikal dari tulang frontal, parietal, occipital dan sphenoid. Menunda penutupan sutura spheno-occipital, yang tidak akan terjadi sampai umur 18 tahun, memberi kesempatan untuk pertumbuhan anteroposterior pada basis cranium. Pertumbuhan anteroposterior dan lateral pada basis cranium dapat terlihat diantara tulang temporal dan processus lateral dari tulang occipital. Pertumbuhan  anteroposterior dan lateral terjadi di antara kedua tulang sphenoid, tulang temporal dan tulang frontal. Bagian wajah dari tengkorak berkembang ke arah depan dan bawah. Zuckerman menemukan bahwa basis dari tengkorak akan sempurna lebih dari setengah pertumbuhan anteroposterior pada saat 8 tahun dan basioccipital, basisphenoid, presphenoid dan tulang ethmoid untuk menunjukkan pertumbuhan di daerah anteroposterior  semasa remaja. Bagian dasar ophistion akan berhenti tumbuh pada umur 7 tahun. Sudut spheno-ethmoidal berkurang selama periode pertumbuhan. Ada pertumbuhan linear dari nasion ke sella tursica dan dari sella tursica ke basion dari umur 3 tahun hingga dewasa. Bentuk dari basis cranial ditemukan oleh Björk, menunjukkan bahwa bentuknya rata-rata stabil dengan umur. Glabela mengalami perpanjangan dan ada elongasi dorsal di clivus.


Kesimpulan

Kepala terbagi menjadi dua, yaitu cranial dan visceral portion, di mana semua tulang wajah berada di bawah batas atas orbita terus ke bawah dan termasuk rahang bawah disebut visceral. Perubahan postnatal di bagianvisceral wajah lebih besar dari cranium, hal ini bisa terlihat dengan membandingkan wajah janin dan orang dewasa. Perubahan terbesar terjadi pada region dentofasial, terutama rahang.

Lebar cranium telah berhenti pada umur 3 tahun, sedang pertumbuhan panjangnya setelah usia ini berlangsung lebih lambat. Pada 2 sampai 3 tahun pertumbuhan squamous portion dari tulang temporal dan sayap besar dari sphenoid meningkatkan ukuran tengkorak. Pertumbuhan panjang kepala lebih besar dari lebarnya.

Antara 4 sampai 7 tahun, terjadi pertumbuhan tulang frontal dan parieytal kea rah depan di daerah sutura coronalis. Tulang frontal terbawa ke depan dan agak menegak sehingga dahi menjadi lebih tinggi dan lebih vertical.

Tengkorak orang dewasa kira-kira dua kali besar pada bayi yang baru lahir, tetapi rongga otak pada orang dewasa hanya 50 persen lebih besar dari anak bayi. Wajah bayi meliputi sekitar satu per enam hingga satu perdelapan dari keseluruhan tengkorak, sedang pada dewasa sekitar setengah dari seluruh tengkorak. Ada sedikit perubahan pada panjangnya, dan tingginya setelah 5 tahun. Pada usia 6 tahun, ukuran rongga otak hamper sama dengan dewasa, tapi rahang dan wajah masih menunjukkan janin.

Pertumbuhan Wajah Dan Oklusi

Lebar dahi bertambah seiring usia pertumbuhan glabella. Anguilus sella menunjukkan kecendrungan peningkatan ukuran. Angulus mandibular join rata-rata tetap sama, dang onion serta sudut dagu menunjukkan kecendreungan berkurang. Bagaimanapun, variasi perubahan pertumbuhan dari semua sudut ini disadari betul, bervariasi positif dan negative di sekitar nilai rata-rata. Variasinya lebih besar di rahang bawah daripada di rahang atas.


Perbedaan Jenis Kelamin

Pertumbuhan kepala. Ukuran rata-rata kepala wanita lebih kecil daripada pria. Wanita menunjukkan kapasitas cranial yang lebih kecil sesuai dengan proporsi morfologis dan fisiognomis tinggi wajah. Wanita menunjukkan hubungan yang lebih rendah disbanding laki-laki dalam fisiognomis tinggi wajah dan morfologis tinggi wajah dalam perbandingan jarak bizygomatis. Wanita lebih lebar dibanding laki-laki dalam proporsi jarak nasion-stomion dengan morfologis tinggi wajah. Berdasarkan penelitian Davenport terhadap perkembangan kepala menghasilkan :

2 sampai 5 : lelaki memiliki kepala lebih bulat

6 sampai 9 : ukuran kedua jenis kelamin setara

9 sampai 12 : kepala wanita lebih panjang

12 sampai 16 : kepala wanita lebih panjang dan melebihi laki-laki sampai usia 16 ketika ukuran keduanya setara dan kemudian dilewati oleh laki-laki.

16 sampai 18 : karakteristik dewasa mulai tampak. Kepala wanita agak lebih bulat dari pria.


Variasi ukuran wajah berdasarkan jenis kelamin menunjukkan wajah wanita lebih panjang sedang pada pria lebih luas dan dalam. Tulang rahang wanita dan arcus dentalis lebih tonggos dibanding pada pria. Pada transisi dari wajah anak-anak ke wajah dewasa pada wanita, lebar dan kedalamannya tidak menunjukkan peningkatan berarti dan menurun karena kehilangan jaringan subcutaneous.



No comments:

Post a Comment