Wednesday, November 21, 2007

1 November 2007


1 November 2007

Pagi...........

Aneh...kok banyak yang percaya kalo hantu itu berasal dari roh penasaran?

Emang ada ya yang namanya arwah penasaran?

Ga banget deh...

Eits, bukan berarti gw ga takut kalo ketemu hantu, tapi gw udah ngerti dengan pasti darimana mereka berasal dan bagaimana mereka bisa memanfaatkan kelemahan yang dimiliki manusia, yaitu rasa takut!

Pagi ini, gw ngeliat sebuah iklan acara TV, film ‘Suster Ngesot’ bakal ditayangin dalam rangka Halloween Week.

Ada dua hal yang langsung memancing rasa ingin tahu gw. Pertama, Halloween. Kedua, tentu saja masalah takhayul dan hantu.

Oke gw bahas yang kedua dulu ya.

Apa itu hantu?

Hantu itu adalah bentuk menakutkan dari makhluk-makhluk gaib yang ditampakkan untuk manusia. Hantu sebenarnya adalah jin. Kalo pernah denger keterangan ustadz-ustadz mereka kaum jin dan manusia sama-sama menempati satu wilayah, yaitu dunia. Kita dan jin sama-sama hidup berdampingan. Dan juga berdasarkan keterangan para alim ulama, jin itu sifatnya mirip manusia. Dengan arti, mereka juga pengen punya privasi, meski pun kita ga bisa ngeliat mereka, mereka tetap merasa terganggu dan ga nyaman dengan kehadiran kita dalam jarak yang terlalu dekat dengan mereka.

Oleh karena itu, mereka selalu berusaha untuk mendapatkan sebuah wilayah yang sepi manusia. Nah! Di sinilah berawalnya kepercayaan bodoh tentang arwah gentayangan itu.

Sebagai seorang manusia yang punya Tuhan, apalagi kalo muslim, kita semestinya sudah mengerti bahwa setiap manusia yang meninggal, arwahnya sudah dicabut dan dikantongi oleh malaikat maut. Jadi, mau dia penasaran atau mau balas dendam sampai lebaran monyet juga ga bakal dikabulkan sama Yang Maha. So....ga ada yang namanya arwah penasaran, itu tai kebo alias bullshit.

Trus kenapa ada daerah-daerah angker yang pada umumnya adalah bekas tempat bunuh diri, kecelakaan massal dan sejenisnya?

Kan udah dibilangin di atas, kalo jin itu tahu banget sama kelemahan manusia, yaitu rasa takut! Akhirnya, setiap ada gedung atau tempat yang pernah dijadiin tempat bunuh diri atau ada lokasi kecelakaan yang menelan korban jiwa dalam jumah besar, contohnya kecelakaan kereta api bintaro. Para jin akan menangkap kejadian ini sebagai peluang mengambil alih lahan tersebut. Gimana enggak, manusia tinggal diakut-takutin dan ga usah keluar biaya banyak, dalam beberapa hari saja gosipnya sudah menyebar dari mulut ke mulut. Dan si jinny pun akhirnya bisa memboyong seluruh keluarganya ke tempat baru itu.

Dan manusia malah tenggelam dalam upaya menyuburkan rasa takut mereka sendiri dengan memberikan sesaji dan lain-lain, gimana jinnya ga tambah betah tuh.

Trus ada yang pernah foto bareng sama hantu, beberapa hari kemudian dia mati?

Itu masuk akal sajalah! Setingkat nabi Musa aja ngeliat bentuk gaib Allah yang dimunculkan sekedar sebagai cahaya aja udah sempoyongan. Apalagi manusia yang baru sekali-kalinya ngeliat bentuk gaib dalam hidup mereka. Ya ga aneh dong kalau mereka langsung shock dan beberapa hari kemudian meninggal dunia. Its normal.

Nah sekarang soal Halloween

Halloween itu asalnya dari negeri bule, tapi ga salah juga sih kalo kita ngerayain. Tapi, mbok yang pede dikit dong. Jadilah bangsa yang punya pede, punya style sendiri, contoh tuh Jepang. Masak asal ngikutin aja mentang-mentang budaya Halloween berasal dari negerinya bule-bule. Semakin kita ngikutin tren, niat awal yang pengennya terkenal dan kesannnya gaul githu loh, kalo dipikir-pikir malah semakin tenggelam menjadi orang biasa, ga dianggep.

Contohnya Miss Universe kita. Pertama kali Indonesia ngirimin miss universe langsung masuk no 15 besar. Kesannya emang hebat, soalnya si Miss juga kayaknya kurang aware dan malah kegeeran dan menyampaikan bahwa dia terpilih karena blabla...bla dll. Padahal, kalo si Miss atau sponsor dari Indonesia mau jujur pada diri sendiri, politik emang seperti itu. Juri menempatkan Indonesia sebagai salah satu yang terbaik dalam kepesertaan bukan karena kualitas, tapi sekali lagi politik emang kayak gitu. Dengan ditempatkannya Indonesia sebagai salah satu yang terbaik, tentunya Indonesia pengen ikutan lagi. Di situlah awalnya, seperti seorang penjudi, ketika dikasih kemenangan dia juga bakal ketagihan.

So....kalo kita ngaku paling pede di dunia, bukan dengan cara tenggelam dalam tren. Jepang punya tren musik sendiri karena mereka pede, mereka punya tren fashion sendiri karena mereka ga tenggelam di pelukan bule-bule.

Mending Halloween Week diganti sama malam Jum’at Kliwon. Oh iya, Jum’at Kliwon ternyata juga berasal dari pengaruh bule loh. Untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya, orang-orang yang anti-Islam mengeluarkan isu bahwa hari Jumat itu, saatnya shalat Jumat, para setan bergentayangan. Akhirnya dibawalah isu itu oleh orang-orang anti-Islam yang datang ke Indonesia, dengan demikian, dimulailah kepercayaan bodoh tentang malam Jumat Kliwon, yang merupakan paduan antara budaya Jawa dan Isu itu.

Jangan sekadar ngikutin tren juga, kita musti tahu dulu asal muasalnya. Contohnya nih, April Mop. Berdasarkan keterangan seorang teman dari Malaysia, April mop ternyata dirayakan sesungguhnya untuk memperingati kebodohan umat Islam. Pada saat umat Islam kalah dalam perang salib, mereka terpojok di pusat kota. Kemudian mereka dijanjikan oleh para penakluk yang non muslim akan dilindungi hingga pelabuhan, tempat kapal-kapal sudah menunggu jika mereka ingin pergi ke negara lain. Umat Islam pun bersukacita dan bersiap mudik. Eh ternyata di pinggir pelabuhan, mereka hanya bisa terpana karena ternyata kapal-kapal yang dijanjikan tidak ada. Bukan itu aja, yang lebih parah, mereka dikepung di tempat itu, hanya ada laut di satu sisi dan tentara non muslim di sisi lain. Akhirnya mereka dibantai pada tanggal 1 April tahun itu.

Untuk memperingati kebodohan umat Islam itulah dirayakan April Mop, karena pada April Mop mereka mengingat-ingat kembali betapa mudahnya mereka membohongi orang-orang Islam yang mereka bunuh di pelabuhan.

Jadi, selamat deh buat orang-orang Islam yang memperingati April Mop, kalian memang bodoh banget.

No comments:

Post a Comment