Wednesday, November 21, 2007

Saturday 13 October 2007

Saturday 13 October 2007

Hari ini lebaran menurut pemerintah. Pemerintah Republik Indonesia brengsek ini rupanya belum puas mengacak-ngacak umat Islam. Dari dulu zaman kemerdekaan, dasar negara diganti karena isu yang ga jelas yang ditiupkan pihak Jepang. Padahal ketika ditanyakan pada wakil Indonesia Timur waktu itu, ternyata tidak ada satu orang pun yang menolak adanya’ Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam Bagi Pemeluknya’. Dengan kata lain, seperti yang sebelumnya pernah diingatkan oleh Rasulullah SAW, umat Islam tidak akan pernah berhasil disakiti, dilemahkan, dihancurkan oleh kekuatan luar, bahkan oleh kemiskinan dan kelaparan sekali pun, melainkan Islam ini akan hancur karena oknum-oknum muslim sendiri. Oknum2 yang ngerasa paling toleran, padahal mereka sendiri tak pernah bisa menghargai perbedaan.

Saat ini, 2007, kita umat Islam, kembali diacak-acak oleh pernyataan-pernyataan yang mengatasnamakan Menteri Agama. Salah satunya yang saya baca di newstickernya Metro TV. ‘tahun depan pemerintah akan menetapkan parameter untuk memutuskan jatuhnya tanggal 1 Syawal’. Apa-apaan ini? Dari dulu kita juga pernah memperingati Idul Fitri dengan tanggal yang berbeda, dan itu memang bukan masalah. Dan sekarang pemerintah berniat menyamakan tanggal 1 Syawal seolah-olah perbedaan adalah DOSA BESAR. Apa maksudnya ini?

Di televisi, pemerintah dan orang-orang yang mengaku kesayangan Tuhan, orang-orang yang mengaku paling toleran di dunia ini menggembar-gemborkan “Hargailah perbedaan! Toleransi!” pada prakteknya mereka sendiri tidak pernah bisa menghargai perbedaan. Doa, harus bersama-sama. Waktu kita ga ikutan megang lilin waktu doa bersama karena adab berdoa dalam agama kita bukanlah dengan memegang lilin, tapi menengadahkan tangan, mereka menghantam keyakinan kita dengan pernyataan “TIDAK TOLERAN”.

Apa ini yang namanya toleran? Menghargai PERBEDAAN? Jangan-jangan suatu hari nanti orang-orang di Papua harus memutihkan kulit mereka karena harus MENGHORMATI PERBEDAAN. Sepertinya pemerintah dan orang-orang paling toleran di dunia harus belajar lagi apa yang dimaksud dengan PERBEDAAN.

Tapi, yang paling aneh, disayangkan, mengherankan, kenapa pemerintah harus menyeragamkan 1 Syawal? Mereka kan juga muslim. Kalau mereka

No comments:

Post a Comment