mendengar dia menyebut namaMU,
melihat cara dia memandangMu,
hatiku bergetar penuh cemburu
menyaksikan dia mengungkap cinta di hatinya kepadaMu,
memohon dia akan balasan dariMu,
melumpuhkan seluruh urat daging tubuhku
apa yang bisa kulakukan?
hak Engkaulah sepenuhnya,
menerima atau menolaknya
meski kutahu pasti kau tetap menyambut mesra
terkenang lagi saat pertama jumpa,
kita dipertemukan bukan karena cinta,
tapi oleh perkenalan yang terencana,
berkat daya upaya kedua ayahbunda,
yang lebih dahulu mengenalMU
andai bisa kuulang kembali saat itu,
takkan kubiarkan siapa jua mengenalkanMu padaku,
tak kubiarkan siapa jua menceritakan indah sifatMu,
tak kubiarkan siapa jua melukiskan indah wujudMu,
takkan rela telinga ini mendengar mereka,
menceritakan kemesraannya denganMu
andai bisa kurangkai kembali kisah kita semula,
kuingin merangkai ungkapan cinta yang pertama,
bertukar cerita kehidupan,
puaskan mataku oleh indah parasMu,
dan kuceritakan pada seluruh dunia,
bahwa aku,
akan mencintaiMu,
selalu,
hingga tubuh ini hancur menjadi debu
No comments:
Post a Comment