Berdasarkan hasil polling di www.tomoriku.blogspot.com, Fadel Muhammad terpilih sebagai calon presiden yang paling disukai. mungkin karena keberhasilan beliau yang luar biasa di Gorontalo, sehingga masyarakat memandang beliau sebagai orang yang kompeten untuk merubah nasib bangsa ini.
“Alumni ITB yang Hebat yakni Menghasilkan Banyak Uang dan Memperkerjakan Ribuan Orang.”
Hangat dan kebapakaan yang saya rasakan ketika mewancarai mantan aktivis mahasiswa Teknik Fisika ITB angkatan 72 di ruang makan siang VIP Aula Timur. Lika-liku perjalanan hidup pria gagah kelahiran Ternate, 20 Mei 1952 memang patut diacungi jempol. Sedari kecil pendiri PT. Bukaka Teknik Utama ini terlatih untuk mandiri dengan membantu ekonomi keluarga dengan berjualan kue keliling kota.
Bagi Fadel, sukses adalah perjalanan bukan tujuan, sehingga berbagai peran baik semasa mahasiswa, menjadi pengusaha, bahkan setelah menjadi birokrat, dijalankan dengan sepenuh hati dengan mengukir prestasi. Dalam menjalani kehidupan ini, mahasiswa teladan ITB tahun 1975 ini mengambil falsafah perjalanan dari Safa ke Marwah, yang merupakan salah satu bagian dari Haji atau Umroh. Safa diartikan sebagai niatan dengan hati yang bersih sedangkan Marwah diartikan sebagai kepuasaan atau bersyukur atas hasil yang diperoleh.
Fadel mendefenisikan alumni ITB yang hebat yakni adalah yang bisa menghasilkan banyak uang dan memperkerjakan ribuan orang. Oleh karena itu diawal sambutannya sebagai pembicara di seminar The Key to Business Success yang diorganisir oleh KM ITB dalam rangkaian kegiatan IEC (Innovative Entrepreneur Challenge), beliau menyatakan kegembiraannya bisa bertemu dan berbicara di depan “lahan-lahan yang subur”, yakni mahasiswa-mahasiswi ITB yang memiliki capabilities atau modal kepandaian yang luar biasa. Namun hal ini tidak cukup, sebab untuk menjadi seorang entrepreuner diperlukan opportunity dan strategi. Beliau mencontohkan bagaimana negara Singapura, yang minim akan sumber daya alam, namun lihai dalam melihat dan memanfaatkan peluang telah menjadikannya salah satu Singa di Asia.
Sebagai alumni ITB pertama yang menjadi gubernur, saat ini kepiawaian beliau sebagai pengusaha dimanfaatkan dengan baik untuk ‘mentraining’ para birokrat dibawah jajarannya menjadi berjiwa entrepreuner sehingga lebih terbuka terhadap arus investasi demi pengembangan Gorontalo. Ayah lima putra dan dua putri ini mengaku tidak pernah melamar pekerjaan, bahkan untuk pertama kali ijazahnya dilegalisir untuk memenuhi administrasi kelengkapan menjadi gubernur Gorontalo.
Dalam buku Sang Entrepreuner, Fadel berusaha mengajarkan soal bagaimana mengelola sebuah daerah secara produktif, profesional, dan transparan, walaupun dengan infrastruktur minim. Kemudian memberdayakan masyarakat dengan model kewirausahaan, dan bagaimana mengubah kemiskinan, keterbelakangan serta ketiadaan SDM menjadi sebuah peluang emas yang tidak ternilai harganya.
Maka tak heran, Fadel mengharapkan ITB sebagai Center of Excellent untuk terus mengembangkan teknologi di daerah-daerah, seperti kerjasamanya untuk sistem pengolahan limbah dengan ITB saat ini. Ia juga meminta alumni ITB untuk turun ke daerah-daerah sebab SDM sarjana yang berapresiasi pengembangan teknologi daerah masih minim. Fadel juga mengharapkan learning orientation ditumbuhkan dalam proses pendidikan sehingga ITB meluluskan sarjana siap bersaing di masyarakat.(intan)
No comments:
Post a Comment