Saturday 13 October 2007
Hari ini lebaran menurut pemerintah. Pemerintah Republik
Saat ini, 2007, kita umat Islam, kembali diacak-acak oleh pernyataan-pernyataan yang mengatasnamakan Menteri Agama. Salah satunya yang saya baca di newstickernya Metro TV. ‘tahun depan pemerintah akan menetapkan parameter untuk memutuskan jatuhnya tanggal 1 Syawal’. Apa-apaan ini? Dari dulu kita juga pernah memperingati Idul Fitri dengan tanggal yang berbeda, dan itu memang bukan masalah. Dan sekarang pemerintah berniat menyamakan tanggal 1 Syawal seolah-olah perbedaan adalah DOSA BESAR. Apa maksudnya ini?
Di televisi, pemerintah dan orang-orang yang mengaku kesayangan Tuhan, orang-orang yang mengaku paling toleran di dunia ini menggembar-gemborkan “Hargailah perbedaan! Toleransi!” pada prakteknya mereka sendiri tidak pernah bisa menghargai perbedaan. Doa, harus bersama-sama. Waktu kita ga ikutan megang lilin waktu doa bersama karena adab berdoa dalam agama kita bukanlah dengan memegang lilin, tapi menengadahkan tangan, mereka menghantam keyakinan kita dengan pernyataan “TIDAK TOLERAN”.
Apa ini yang namanya toleran? Menghargai PERBEDAAN? Jangan-jangan suatu hari nanti orang-orang di Papua harus memutihkan kulit mereka karena harus MENGHORMATI PERBEDAAN. Sepertinya pemerintah dan orang-orang paling toleran di dunia harus belajar lagi apa yang dimaksud dengan PERBEDAAN.
Tapi, yang paling aneh, disayangkan, mengherankan, kenapa pemerintah harus menyeragamkan 1 Syawal? Mereka
No comments:
Post a Comment