Wednesday, May 14, 2008
Bidvertiser
Monday, May 12, 2008
Ada yang pernah dapet email kayak gini dari Google?
Hello,
We have recently sent you a Personal Identification Number (PIN) via
standard mail. You should expect to receive it within about 2-4 weeks.
Once you receive your PIN, you will need to enter it into your account in
order to become eligible to receive AdSense payments. To enter your
PIN, simply follow the instructions included with your PIN mailer.
Please note that publishers have 6 months from the original issue date
to enter their PIN. If you have not entered your PIN within 4 months,
we will start displaying Public Service Ads (PSAs) on your web pages. If
you have not entered your PIN within 6 months, your account will be
disabled and any unpaid earnings will be refunded to the appropriate
advertisers. You can learn more about our PIN policy at
http://www.google.com/adsense_pin_info .
For additional questions about getting paid, please visit
http://www.google.com/adsense_payment_guide . If you prefer a video
presentation of this information, we encourage you to watch our Payment
demo (currently available in English only), located at
http://www.google.com/adsense_payment_demo .
Yours sincerely,
The Google AdSense Team
Suami Idaman
"Hallo?"
"Abang, ini ayang."
"Eemmmmm.... "
"Abang masih di tempat gym ya?"
"iya..."
"Ayang sekarang lagi ada di shopping complex dekat tempat gym abang. Ayang liat Louis Vuitton punya koleksi tas baru. Harganya murah kok, Cuma Rp. 7.000.000 aja... Boleh beli nggak, Bang?"
"O.K, belilah kalau kamu sudah sangat menyukainya. "
"Ahhhhh....thanks abang,dan tadi sebelon ayang datang kesini,ayang ada singgah ke pameran mobil dan ngeliat mobil Mercedes terbaru. Ayang suka banget dengan modelnya, dan ayang juga sudah ngobrol dengan penjualnya dan dia setuju mau kasi 'good price'. Lagian kan bagus juga kalo mobil BMW yg kita beli thn lalu itu ditukar dengan yg baru.
"Berapa harga yang dia kasih?"
"Lagi harga promo, jadi Cuma Rp. 550 juta aja, bang..."
"O.K pastikan harga itu sudah 'on the road'."
"Great, ada 1 lagi, bang."
"Apa?"
"Tadi pagi ayang iseng-iseng singgah ke agent real estate dan ternyata rumah yg kita liat kemarin2 itu ternyata dijual..!!! Abang ingat ga?? Rumah seluas 1000 meter di Kebayoran Baru yang ada kolam renang berbentuk love, trus ada taman orchidnya dibelakang rumah yang berhadapan lapangan tennis itu, dan yang garasinya muat 4 mobil itu....Cantik kan bang?"
"Berapa harga yang mereka minta?"
"Cuma Rp 10 milyar saja. ok kan harganya,dan ayang liat kalo tabungan abang cukup buat beli itu."
"Baguslah kalau begitu. Kalo kamu bisa tawar jadi Rp 8,5 milyar silakan aja..."
"OK abang sayang,terima kasih bang. kita jumpa nanti malam ya?? I luv u."
"bye...i luv u too."
Pria itu berhenti ngomong dan menutup flip hp nya. sambil mengangkat tangan dan memegang hp itu,dia bertanya pada orang2 yang di ruangan tersebut dan dengan suara keras dia bilang gini : " ADA YANG TAU NGGAK, HANDPHONE INI SIAPA YANG PUNYA???"
Tukar Pasangan
singkat cerita, mereka pun bertukar pasangan.. dan malam pun berlalu dengan penuh gairah.. maklum, pasangan baru nih..
besok paginya dari salah satu tenda, terdengar perbincangan mesra..
"sayang.. semalam bener-bener menyenangkan. . aku nggak pernah lho merasakan hal yg seindah tadi malam.." pasangannya menjawab, "iya say.. aku juga senang.. benar-benar pengalaman yang indah.. lain kali kita musti coba tuker pasangan seperti ini lagi.."
si cowok berkata lagi," omong-omong. . apakah ISTRI-ISTRI kita merasakan hal yang sama yah di tenda sebelah...?? ?"
Ciuman Misterius
* Satu nenek* Satu mahasiswi cantik* Satu mahasiswa laki-laki* Satu tentara
"Mereka tidak saling mengenal satu dengan yang lainnya. Perjalanan nyaman-nyaman saja, ketika masuk ke terowongan tiba-tiba lampu mendadak mati pula. Gelap gulita. Tiba-tiba terdengar suara kecupan yang keras… Cap, cip, cup!"
Namun segera diikuti satu suara tamparan yang tidak kalah kerasnya…
Plak, plek, plak, gedubrak!!!
Ketika terowongan itu akhirnya terlewati, keempat penumpang itu saling bengong dan saling memandang, dan masing-masing berkata di dalam hati.
Sang nenek dalam hati: “Dasar anak mahasiswa muda, mentang-mentang tempat gelap langsung aja cium mahasiswi cantik itu. Rasain loe kena gaplok!”
Si mahasiswi cantik dalam hatinya: “Biar rasa loe!!! Gelap-gelap asal cium, kena deh loe cium nenek itu, dan kena gaplokan juga lagi! Hihihi…”
Si tentara dalam hati: “Busyet dah, enak bener tuh mahasiswa. Dia yang nyium cewek, eh gua yang kena gaplok… #$%$!!”
Si mahasiswa laki-laki itu berkata dalam hati: “He… he… mumpung gelap, tadi gua cium aja tangan gua sendiri, dan gua gaplok sekalian itu tentara belagu. Kapan lagi mahasiswa bisa gampar tentara!”
Benua Amerika
Sunday, May 11, 2008
Professor Termuda di AS, Ternyata WNI
Nelson Tansu meraih gelar Profesor di bidang Electrical Engineering di Amerika sebelum berusia 30 tahun. Karena namanya mirip nama Jepang, banyak petinggi Jepang yang mengajaknya "pulang ke Jepang" untuk membangun Jepang. Tapi Prof. Tansu mengatakan kalau dia adalah pemegang paspor hijau berlogo Garuda Pancasila. Namun demikian, ia belum mau pulang ke Indonesia . Kenapa?
Nelson Tansu lahir di Medan , 20 October 1977. Lulusan terbaik dari SMA Sutomo 1 Medan. Pernah menjadi finalis team Indonesia di Olimpiade Fisika. Meraih gelar Sarjana dari Wisconsin University pada bidang Applied Mathematics, Electrical Engineering and Physics (AMEP) yang ditempuhnya hanya dalam 2 tahun 9 bulan, dan dengan predikat Summa Cum Laude. Kemudian meraih gelar Master pada bidang yang sama, dan meraih gelar Doktor (Ph.D) di bidang Electrical Engineering pada usia 26 tahun. Ia mengaku orang tuanya hanya membiayai-nya hingga sarjana saja. Selebihnya, ia dapat dari beasiswa hingga meraih gelar Doktorat. Dia juga merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi Profesor di Lehigh University tempatnya bekerja sekarang.
Thesis Doktorat-nya mendapat award sebagai "The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award" mengalahkan 300 thesis Doktorat lainnya. Secara total, ia sudah menerima 11 scientific award di tingkat internasional, sudah mempublikasikan lebih 80 karya di berbagai journal internasional dan saat ini adalah visiting professor di 18 perguruan tinggi dan institusi riset. Ia juga aktif diundang sebagai pembicara di berbagai even internasional di Amerika, Kanada, Eropa dan Asia .
Karena namanya mirip dengan bekas Perdana Menteri Turki, Tansu Ciller, dan juga mirip nama Jepang, Tansu, maka pihak Turki dan Jepang banyak yang mencoba membajaknya untuk "pulang". Tapi dia selalu menjelaskan kalau dia adalah orang Indonesia . Hingga kini ia tetap memegang paspor hijau berlogo Garuda Pancasila dan tidak menjadi warga negara Amerika Serikat. Ia cinta Indonesia katanya. Tetapi, melihat atmosfir riset yang sangat mendukung di Amerika , ia menyatakan belum mau pulang dan bekerja di Indonesia . Bukan apa-apa, harus kita akui bahwa Indonesia terlalu kecil untuk ilmuwan sekaliber Prof. Nelson Tansu.
Ia juga menyatakan bahwa di Amerika, ilmuwan dan dosen adalah profesi yang sangat dihormati di masyarakat. Ia tidak melihat hal demikian di Indonesia . Ia menyatatakan bahwa penghargaan bagi ilmuwan dan dosen di Indonesia adalah rendah. Lihat saja penghasilan yang didapat dari kampus. Tidak cukup untuk membiayai keluarga si peneliti/dosen. Akibatnya, seorang dosen harus mengambil pekerjaan lain, sebagai konsultan di sektor swasta, mengajar di banyak perguruan tinggi, dan sebagianya. Dengan demikian, seorang dosen tidak punya waktu lagi untuk melakkukan riset dan membuat publikasi ilmiah. Bagaimana perguruan tinggi Indonesia bisa dikenal di luar negeri jika tidak pernah menghasilkan publikasi ilmiah secara internasional?
Prof. Tansu juga menjelaskan kalau di US atau Singapore , gaji seorang profesor adalah 18-30 kali lipat lebih dari gaji professor di Indonesia . Sementara, biaya hidup di Indonesia cuma lebih murah 3 kali saja. Maka itu, ia mengatakan adalah sangat wajar jika seorang profesor lebih memilih untuk tidak bekerja di Indonesia . Panggilan seorang profesor atau dosen adalah untuk meneliti dan membuat publikasi ilmiah, tapi bagaimana mungkin bisa ia lakukan jika ia sendiri sibuk "cari makan".
Thursday, May 8, 2008
Borgol Batman
Monday, May 5, 2008
Bullish dan Bearish
Dalam kondisi ‘BAGUS’atau istilahnya ‘BULLISH’, kita bisa melakukan strategi “Buy High Sell Higher”. Dalam hal ini kita sebut PROFIT TAKING. Kita beli di harga 100% dengan fee 0.5% dan menjual di harga 105% dengan fee 0.5% (0.5% dari 105% jadi 0.525%). Jadi saat kita profit taking kita bisa mendapatkan nett profit: 105% - 100% - (0.5% + 0.525%) = 3.975%. Paling enak memang kalo kondisinya seperti ini. Kita lebih bisa menerima untungnya sedikit daripada menanggung rugi bukan? Tentu saja jika harganya masih naik sampai 110%, kita kehilangan ‘potential profit sekitar 5%”, tapi kita sudah menerima “Real Profit”
Nah untuk kondisi yang ‘BURUK’ atau istilahnya ‘BEARISH’, kita masih tetap bisa survive dengan strategi CUT-LOSS. Dalam CUT-LOSS, kita akan mengalami “REAL LOSS” dan bukan cuma “POTENTIAL LOSS”. Bagaimana kita bisa untung dari “CUT-LOSS”? Kita gunakan strategi “Sell Low Buy Lower”.
Saat kita membeli di harga 100%, kita berharap harga naik ke 105% seperti di atas, ternyata yang terjadi adalah harga turun ke 95%. Jika kondisi pasar dan ekonomi memberikan indikasi penurunan yang makin dalam, kita bisa CUT-LOSS di 95%. Dengan ilustrasi di atas, REAL LOSS kita saat CUT-LOSS adalah: 100%-95%+(0.5%+0.475%) = 5.975%.
Dan angka di atas adalah REAL LOSS. Jadi uang kita memang berkurang sebanyak itu. Agak susah melakukannya, tapi jika kita melakukannya dan saat harga turun ke 85% kita membeli kembali, walaupun dana kita makin berkurang, tapi jumlah unit yang kita miliki akan bertambah. Dengan demikian, ‘POTENTIAL LOSS’ kita akan jauh lebih kecil daripada jika kita tidak melakukan “CUT-LOSS.”
Perhitungannya:
Dengan dana yang tinggal 95% (fee di luar dana untuk membeli RDS), saat harga menjadi 85%, jumlah unit yang kita dapatkan menjadi 95%/85% = 111.76 % dari yang kita miliki semula. Memang dana kita tetap menjadi sekitar 85% (bahkan fee-nya menjadi bertambah). Tapi dengan jumlah unit 11.76% lebih banyak, saat harganya naik ke 90%-an, dana kita sudah mencapai 100% (belum memperhitungkan fee). Sementara tanpa “CUT-LOSS”, saat harga balik ke 90%, kita masih “POTENTIAL LOSS” 10%.
Pilihan ada di tangan kita masing-masing. Begitu pula resikonya. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa hal di atas bisa berlaku setiap saat pada semua orang.